Uang 100 Juta di Palembang, Mending Beli Mobil Bekas atau Investasi Rumah?

Bingung pilih beli mobil bekas atau bayar DP rumah di Palembang dengan uang Rp100 juta? Simak perbandingan untung-rugi dan keputusan paling bijak buat masa depan.

Tasmalinda
Sabtu, 01 November 2025 | 23:43 WIB
Uang 100 Juta di Palembang, Mending Beli Mobil Bekas atau Investasi Rumah?
pilihan antara investasi rumah atau beli mobil
Baca 10 detik
  • Banyak warga Palembang bingung memilih antara membeli mobil bekas atau membayar DP rumah dengan uang Rp100 juta.

  • Nilai mobil bekas terus turun setiap tahun, sedangkan nilai rumah cenderung naik.

  • Rumah memberikan keuntungan jangka panjang, sementara mobil hanya memberi kenyamanan sesaat.

SuaraSumsel.id - Bagi banyak warga Palembang, memiliki uang Rp100 juta terasa seperti peluang besar yang menunggu dimanfaatkan. Tapi dilema pun muncul — lebih baik dipakai untuk membeli mobil bekas demi kenyamanan, atau dijadikan uang muka rumah demi masa depan? Keduanya sama-sama menggoda, tapi hasil akhirnya bisa sangat berbeda tergantung cara berpikir dan tujuan finansialmu.

Bila memilih membeli mobil bekas, Rp100 juta sudah cukup untuk membawa pulang mobil seperti Toyota Avanza 2016, Honda Brio 2017, atau Daihatsu Terios 2015. Keuntungannya jelas: mobil bisa langsung digunakan untuk bekerja, antar keluarga, hingga disewakan lewat platform transportasi online.

Tapi perlu diingat, mobil bukanlah aset yang nilainya naik. Setiap tahun, nilainya bisa turun 10 sampai 15 persen. Dalam lima tahun, mobil senilai Rp100 juta bisa tergerus hingga menjadi Rp60 juta saja. Belum lagi biaya perawatan, servis, BBM, dan pajak yang bisa mencapai dua juta rupiah per bulan.

Sebaliknya, jika uang itu digunakan untuk membayar DP rumah, kamu sudah selangkah lebih dekat menjadi pemilik aset jangka panjang. Di Palembang, dengan Rp100 juta kamu bisa memulai cicilan rumah tipe 36 di daerah seperti Kenten, Jakabaring, atau Talang Kelapa.

Baca Juga:Laga Harga Diri! Sriwijaya FC vs Sumsel United Jadi Pertarungan Antar Generasi di Palembang

Harga rumah di kawasan tersebut saat ini berkisar Rp400 hingga Rp500 juta, dengan cicilan KPR sekitar Rp3 juta per bulan selama 15 hingga 20 tahun. Meski terkesan berat, rumah termasuk aset yang nilainya justru terus meningkat yakni rata-rata 5 sampai 10 persen per tahun.

Keuntungan lainnya, rumah bisa disewakan dengan harga Rp15 hingga Rp25 juta per tahun, tergantung lokasi. Artinya, uang yang kamu tanam di properti tidak hanya diam, tapi berpotensi menghasilkan pemasukan pasif. Namun perlu diingat, rumah juga punya biaya perawatan seperti listrik, air, dan perbaikan kecil yang tidak bisa dihindari.

“Mobil memang memberikan kenyamanan instan, tapi rumah memberi rasa aman jangka panjang,” ujar Dita Anggraini, seorang konsultan keuangan di Palembang.

Ia menilai, banyak orang menyesal membeli mobil lebih dulu karena lima tahun kemudian mereka masih menyewa tempat tinggal. “Sementara yang pilih DP rumah, walaupun cicilan panjang, mereka akhirnya punya aset nyata yang nilainya terus naik,” tambahnya.

Kesimpulannya, keputusan tergantung pada prioritas hidupmu. Jika mobilitas harian adalah kebutuhan utama dan mobil digunakan untuk menghasilkan uang, maka membeli mobil bekas bisa jadi langkah cerdas. Tapi jika tujuanmu adalah membangun stabilitas finansial dan aset masa depan, membayar DP rumah jelas lebih menguntungkan.

Baca Juga:Sportivitas Dipertanyakan, Viral Final Porprov Sumsel 2025 Ricuh di Lapangan Sekayu

Di tengah meningkatnya harga tanah dan properti di Palembang, uang Rp100 juta bisa menjadi pintu awal menuju kemandirian finansial yakni bukan sekadar simbol gaya hidup sesaat. Jadi sebelum memutuskan, tanyakan pada diri sendiri: kamu ingin punya kenyamanan hari ini, atau keamanan di masa depan?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak