Persaingan Gaji Kian Panas! Bank di Palembang Siap Hadapi Perang Gaji Menjelang 2026

Fenomena yang disebut perang gaji ini dipicu oleh ekspansi agresif bank digital dan meningkatnya permintaan tenaga keuangan muda di kota ini.

Tasmalinda
Minggu, 19 Oktober 2025 | 15:15 WIB
Persaingan Gaji Kian Panas! Bank di Palembang Siap Hadapi Perang Gaji Menjelang 2026
ilustrasi gaji pegawai bank
Baca 10 detik
  • Bank digital memicu “perang gaji” di sektor perbankan Palembang menjelang 2026.

  • Gaji entry-level naik dari Rp5 juta menjadi Rp7–8 juta per bulan di beberapa posisi.

  • Bank konvensional mulai menyesuaikan bonus, fleksibilitas kerja, dan insentif agar tidak kehilangan karyawan.

SuaraSumsel.id - Dunia kerja perbankan di Palembang sedang memanas!
Menjelang 2026, sejumlah bank mulai bersaing menaikkan gaji, tunjangan, hingga bonus demi mempertahankan pegawai terbaiknya.

Fenomena yang disebut “perang gaji” ini dipicu oleh ekspansi agresif bank digital dan meningkatnya permintaan tenaga keuangan muda di kota ini.

Kenaikan target digitalisasi keuangan, meningkatnya persaingan SDM keuangan muda, serta ekspansi agresif bank digital membuat sejumlah bank konvensional di kota ini mulai menaikkan tawaran gaji dan bonus demi mempertahankan karyawan terbaiknya.

Dalam dua tahun terakhir, sejumlah bank digital dan fintech lending mulai merekrut tenaga keuangan di Palembang dengan tawaran gaji jauh di atas rata-rata bank konvensional.

Baca Juga:5 Langkah Cerdas Cegah Penipuan Lowongan Kerja Online untuk Anak Muda Palembang

Jika sebelumnya posisi staf entry-level perbankan di Palembang digaji Rp4,5–5 juta, kini beberapa startup keuangan berani memberi Rp7–8 juta per bulan untuk posisi serupa.

Bank Konvensional Tak Mau Kalah

Melihat tren itu, beberapa bank besar di Palembang mulai menyesuaikan struktur insentif dan bonus tahunan.
Salah satu pegawai bank BUMN yang enggan disebut namanya mengaku kini mendapat tambahan tunjangan performa hingga 25 persen dari gaji pokok.

Ilustrasi Perbandingan gaji rata-rata Indonesia vs Malaysia. (Unsplash/Towfiqu barbhuiya)
Ilustrasi Perbandingan gaji rata-rata Indonesia vs Malaysia. (Unsplash/Towfiqu barbhuiya)

Selain menaikkan gaji, sejumlah bank juga menawarkan fleksibilitas kerja hybrid, pelatihan bersertifikat, hingga peluang mutasi ke cabang luar negeri sebagai strategi retensi talenta.

Data dari Dinas Tenaga Kerja Sumatera Selatan menunjukkan, permintaan tenaga kerja di sektor perbankan dan keuangan naik sekitar 40 persen sepanjang 2024–2025.

Baca Juga:Kronologi dan 5 Fakta Ibu Hamil yang Tewas Tragis di Hotel Palembang oleh Teman Prianya

Kebutuhan terbesar datang dari posisi digital marketing banking, analis kredit mikro, dan customer relationship officer.

Tren ini diperkuat dengan data OJK Regional VII Sumbagsel yang mencatat peningkatan jumlah kantor cabang dan unit layanan perbankan digital di Palembang sebanyak 17 persen dalam setahun terakhir.

Bank-bank kini gencar membidik generasi muda yang tech-savvy dan fleksibel.
Generasi Z yang baru lulus kuliah menjadi incaran karena lebih cepat beradaptasi dengan sistem digital dan pemasaran daring.

Namun, kompetisi gaji yang agresif ini juga menimbulkan efek domino.
Beberapa posisi administratif di perbankan kecil justru terancam tergusur karena efisiensi dan digitalisasi.

Fenomena “perang gaji” bukan hanya soal kompetisi antarbank, tapi juga berdampak pada upah rata-rata sektor keuangan Palembang.

Kenaikan gaji di perbankan mendorong sektor asuransi, koperasi, dan fintech lokal untuk ikut menyesuaikan agar tak kehilangan SDM.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak