-
Banyak orang kehilangan uang bukan karena pengeluaran besar, tetapi karena kebiasaan kecil yang tampak sepele.
-
Kebiasaan seperti malas masak, langganan tak terpakai, dan jajan harian bisa menjadi kebocoran keuangan yang besar.
-
Disiplin mengatur pengeluaran kecil dapat memperbaiki kesehatan finansial dan meningkatkan kemampuan menabung.
SuaraSumsel.id - Pernahkah Anda menatap saldo rekening di pertengahan bulan dengan perasaan aneh? Anda merasa tidak membeli barang mahal, tidak ada cicilan baru, tapi entah bagaimana, uang gaji Anda lenyap begitu saja.
Anda tidak sendirian. Seringkali, musuh terbesar keuangan kita bukanlah pengeluaran besar yang terencana, melainkan serangkaian "kebocoran halus" dari kebiasaan sehari-hari. Kebiasaan-kebiasaan ini terasa sepele, bahkan tidak terasa seperti sebuah pengeluaran.
Namun, jika diakumulasi, mereka adalah monster tak kasat mata yang diam-diam melahap gaji Anda. Sudah saatnya melakukan audit diri. Hentikan lima kebiasaan buruk ini sekarang juga sebelum terlambat, dan lihat bagaimana kesehatan finansial Anda membaik secara drastis.
1. Membayar "Pajak Kemalasan"
Ini adalah biaya ekstra yang Anda bayarkan demi sebuah kenyamanan instan. Contoh paling umum: memesan makanan via ojek online padahal di kulkas ada bahan masakan, memilih taksi online saat transportasi publik lebih murah, atau membayar biaya express delivery untuk barang yang tidak mendesak.
Kenapa berbahaya? Setiap transaksi mungkin hanya menambah Rp10.000 - Rp20.000. Tapi jika Anda melakukannya 15 kali dalam sebulan, Anda sudah membakar Rp150.000 - Rp300.000 hanya untuk "pajak kemalasan".
Uang ini setara dengan tagihan internet atau listrik bulanan Anda.
Cara mengatasinya: Terapkan aturan 5 menit.
Sebelum memesan sesuatu karena malas, tanyakan pada diri sendiri: "Apakah tugas ini benar-benar butuh lebih dari 5 menit untuk saya kerjakan sendiri?" Seringkali, memanaskan lauk atau berjalan sedikit ke halte tidak selama yang Anda bayangkan.
2. Terjerat "Langganan Hantu" (Ghost Subscriptions)
Apa itu? Langganan aplikasi atau layanan yang Anda daftar, gunakan sekali dua kali, lalu lupakan. Mulai dari aplikasi edit foto, langganan streaming yang jarang ditonton, hingga keanggotaan gym yang hanya didatangi di minggu pertama.
Sistem potong otomatis membuatnya tak terasa.
Kenapa berbahaya? Langganan Rp50.000 per bulan mungkin terasa kecil. Tapi jika Anda punya 3-4 "langganan hantu", Anda bisa kehilangan Rp2,4 juta dalam setahun—cukup untuk membeli sebuah ponsel baru.
Cara mengatasinya: Lakukan audit langganan sekarang juga. Buka riwayat transaksi di mobile banking atau tagihan kartu kredit Anda. Tandai semua pembayaran berulang.
Tanyakan dengan jujur: "Apakah saya menggunakan layanan ini minggu lalu?" Jika tidak, segera batalkan.