Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu

Namun, jika diakumulasi, mereka adalah monster tak kasat mata yang diam-diam melahap gaji Anda.

Tasmalinda
Kamis, 09 Oktober 2025 | 23:06 WIB
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
mengatur gaji UMR
Baca 10 detik
  • Banyak orang kehilangan uang bukan karena pengeluaran besar, tetapi karena kebiasaan kecil yang tampak sepele.

  • Kebiasaan seperti malas masak, langganan tak terpakai, dan jajan harian bisa menjadi kebocoran keuangan yang besar.

  • Disiplin mengatur pengeluaran kecil dapat memperbaiki kesehatan finansial dan meningkatkan kemampuan menabung.

3. Kecanduan "Jajan Receh yang Jadi Bukit"

Apa itu? Ini adalah musuh klasik: kopi boba sepulang kerja, roti di minimarket saat isi bensin, atau sebotol minuman kekinian saat cuaca panas. Pengeluarannya kecil, jadi Anda merasa tidak berdosa.

Kenapa berbahaya? Mari berhitung. Segelas es kopi seharga Rp20.000. Jika Anda membelinya setiap hari kerja (20 hari), itu berarti Rp400.000 per bulan.

Dalam setahun, itu Rp4,8 juta! Bayangkan apa yang bisa Anda lakukan dengan uang sebanyak itu?

Cara mengatasinya: Bukan berarti Anda tidak boleh jajan sama sekali. Terapkan budget jajan mingguan. Misalnya, Rp100.000 per minggu. Jika jatah habis di hari Kamis, artinya Anda harus puasa jajan sampai hari Senin. Ini melatih disiplin dan membuat setiap jajan terasa lebih nikmat.

4. Terjebak Tren dan Gengsi di Media Sosial

Apa itu? Anda membeli *skincare* yang sedang viral padahal yang lama belum habis. Anda ikut *war* tiket konser karena semua teman Anda ikut, padahal Anda tidak terlalu suka artisnya. Anda makan di kafe mahal demi sebuah konten Instagram Story.

Kenapa berbahaya? Anda membiarkan algoritma dan tekanan sosial mendikte keuangan Anda. Pengeluaran ini tidak didasari oleh kebutuhan atau bahkan keinginan tulus, melainkan oleh rasa takut ketinggalan (FOMO).

Cara mengatasinya: Terapkan aturan 24 jam untuk setiap pembelian non-esensial di atas Rp100.000. Masukkan barang ke keranjang, lalu tinggalkan. Jika setelah 24 jam Anda masih sangat menginginkannya, pertimbangkan untuk membeli. Seringkali, hasrat impulsif itu sudah hilang keesokan harinya.

5. Mengidap "Sindrom Mumpung Ada Duitnya"

Anda baru saja menerima bonus atau kenaikan gaji. Alih-alih menaikkan porsi tabungan, Anda justru menaikkan standar gaya hidup. Ponsel yang masih bagus diganti model terbaru, nongkrong di kafe yang lebih mahal, atau pindah ke apartemen yang lebih mewah.

Ini disebut lifestyle creep. Anda terjebak dalam "hedonic treadmill", di mana pendapatan naik, tapi kemampuan menabung tetap nol karena pengeluaran ikut naik. Anda bekerja lebih keras hanya untuk mempertahankan gaya hidup yang lebih mahal.

Cara mengatasinya: Setiap kali mendapat penghasilan ekstra (bonus, THR, kenaikan gaji),

Langsung transfer setengahnya ke rekening investasi atau dana darurat. Baru gunakan sisanya. Dengan begitu, Anda bisa menikmati hasil kerja keras tanpa mengorbankan masa depan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak