Dari Tambang PTBA ke Batik: Kisah Batik Kujur Tanjung Enim Jadi Simbol Identitas Baru

Bukan hanya motif indah di atas kain, Batik Kujur adalah jejak sejarah yang menyatukan nilai tradisi, simbol keberanian, dan kebanggaan masyarakat lokal.

Tasmalinda
Kamis, 02 Oktober 2025 | 22:10 WIB
Dari Tambang PTBA ke Batik: Kisah Batik Kujur Tanjung Enim Jadi Simbol Identitas Baru
Batik Kujur merupakan produk binaan PT Bukit Asam
Baca 10 detik
  • Batik Kujur lahir di Tanjung Enim sebagai simbol keberanian, identitas budaya, dan kebanggaan masyarakat lokal.

  • Sejak 2019, para pengrajin Batik Kujur mampu memperoleh penghasilan baru berkat dukungan pelatihan dan fasilitas dari PT Bukit Asam.

  • Batik Kujur kini menjadi sumber ekonomi sekaligus identitas baru Tanjung Enim yang ingin berkembang tanpa melupakan akar budayanya.

Meski permintaan terus meningkat, para pengrajin masih menghadapi keterbatasan modal dan stok. Idealnya, setiap kelompok bisa menyediakan 100–200 lembar batik. Namun saat ini, sebagian besar baru mampu menghasilkan kurang dari 10 lembar per motif.

“Kami masih fokus di kain. Belum berani banyak masuk ke produk fashion karena keterbatasan modal dan keterampilan jahit,” kata Syahdan.

Meski begitu, dukungan PTBA melalui Rumah BUMN memberi semangat tersendiri. Rumah BUMN membantu memasarkan Batik Kujur agar menjangkau pasar yang lebih luas.

Identitas Baru Kota Tambang

Baca Juga:PTBA Mulai Cofiring Wood Pellet di Tanjung Enim, Langkah Baru Menuju Energi Bersih

Dari kampung kecil yang dulunya tak mengenal batik, kini tumbuh sentra pengrajin dengan karya yang diakui. Batik Kujur bukan hanya karya seni, melainkan jalan menuju kemandirian ekonomi dan pelestarian budaya lokal.

Dari tambang ke kain, dari kujur ke motif, Batik Kujur membuktikan bahwa identitas budaya bisa menjadi sumber kehidupan baru bagi masyarakat.

“Kami sangat berterima kasih kepada PTBA. Dulu kami sama sekali tidak bisa membatik, sekarang sudah bisa menjual karya. Harapannya ke depan, Batik Kujur semakin mapan, punya stok yang cukup, bahkan bisa merambah dunia fashion. Semoga Batik Kujur menjadi kebanggaan Tanjung Enim,” tutup Syahdan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak