- Video viral memperlihatkan seorang pelajar SMP Palembang mengeluhkan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) berupa nasi dengan lauk pempek.
- Netizen terbelah menanggapinya.
- Kasus ini membuka diskusi lebih luas soal tantangan MBG di lapangan
SuaraSumsel.id - Sebuah video viral di media sosial memantik perbincangan hangat warganet. Dalam video berdurasi singkat itu, seorang pelajar SMP di Palembang terlihat mengeluhkan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disajikan di sekolahnya.
Dengan ekspresi polos namun penuh protes, pelajar tersebut menyoroti menu berupa nasi dengan lauk pempek.
"Pak Prabowo," katanya.
“Dak maju, bu,” ujarnya sambil menunjukkan menu yang didapat.
Baca Juga:Selebgram Palembang Disiksa dan Diancam Anak Pengusaha Sawit Sumsel, Kasusnya Bikin Geger
“Dak maju, bu Palembang, pempek pakai nasi,” lanjutnya penuh emosi.
Unggahan itu disertai keterangan bahwa anak SMP Palembang merasa kurang cocok dengan kombinasi nasi dan pempek sebagai lauk MBG.
Video ini pun langsung ramai dibahas. Sejumlah netizen menilai bahwa kritik sang pelajar sebenarnya ditujukan kepada pihak penyedia dapur umum, bukan kepada Presiden Prabowo yang menggagas program MBG.
“Itu bukan salah presiden, dek. Itu dapur umum yang ngatur menu,” tulis seorang pengguna media sosial.
Namun, tak sedikit juga yang menyayangkan sikap sang pelajar karena dianggap tidak bersyukur.
Baca Juga:Dugaan Proyek Fiktif Rp2,56 Miliar di Palembang, 11 Ketua RT hingga PHL Diperiksa Kejari
“Bersyukur dek, dapat nasi gratis dari Prabowo, jangan malukan Palembang,” ujar netizen lain.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan pemerintah pusat memang menjadi sorotan publik sejak pertama kali dijalankan.
Tujuan utamanya adalah memberikan asupan gizi seimbang kepada pelajar agar mendukung tumbuh kembang mereka.
Namun, kasus viral di Palembang ini memperlihatkan tantangan di lapangan yakni pemilihan menu yang tepat dan sesuai dengan selera sekaligus kultur lokal.
Pempek memang ikon kuliner Palembang, tetapi bagi sebagian orang, menyandingkannya dengan nasi dianggap tidak lazim.
Isu yang Lebih Luas: Transparansi Dapur Umum