4. Berkomunikasi Secara Terbuka
Alih-alih langsung memarahi, cobalah untuk berdiskusi. Tanyakan apa yang membuat mereka tertarik dengan game tersebut, lalu jelaskan efek negatifnya dengan bahasa yang mudah dipahami.
5. Konsultasi ke Ahli Bila Perlu
Jika perilaku anak sudah sangat mengkhawatirkan, segera konsultasikan ke psikolog anak atau terapis perilaku. Kini banyak layanan konseling yang tersedia secara online, seperti:
Baca Juga:5 Cara Dapat Uang dari Roblox, Cocok untuk Pemula
- Halodoc
- SehatQ
- Riliv
- KlikDokter
Pencegahan Lebih Baik dari Mengobati
Berikut tips pencegahan agar anak tidak terjerumus dalam kecanduan game:
- Perkenalkan game sesuai usia dan durasi wajar
- Jangan menjadikan gadget sebagai pengganti perhatian
- Libatkan diri dalam aktivitas bermain anak, agar Anda tetap punya kontrol
- Kenalkan konsep "waktu keluarga tanpa gadget"
- Bangun rutinitas harian yang seimbang antara bermain, belajar, dan istirahat
Kecanduan game bukan sekadar “hobi yang kebablasan”, tapi bisa menjadi masalah serius yang berdampak pada perkembangan anak.
Sebagai orang tua, Anda berperan penting dalam membimbing, mengarahkan, dan membatasi akses anak terhadap dunia digital.
Dengan kombinasi komunikasi yang baik, batasan waktu, serta bantuan teknologi seperti aplikasi parental control, anak bisa tetap menikmati game tanpa harus terjebak dalam candu.
Ingat, membesarkan anak di era digital bukan soal menjauhkan mereka dari teknologi, tapi membantu mereka menggunakannya dengan sehat dan bijak.
Baca Juga:6 Game Edukasi Terbaik untuk Anak Belajar Coding dengan Cara Seru