Teknologi bantalan CloudTec® yang ikonik memberikan pendaratan yang lembut dan tolakan yang bertenaga. Bagian atasnya terbuat dari mesh yang ringan dan sangat bersirkulasi udara. Desainnya yang minimalis membuatnya sangat ringan, sehingga nyaman dipakai sepanjang hari, baik untuk lari santai maupun aktivitas harian.
Cocok untuk: Pelari kasual, penggunaan sehari-hari (all-day wear), dan mereka yang menyukai sepatu lari yang ringan.
4. New Balance FuelCell Rebel v3 (Slip-On Version)

Meskipun versi utamanya menggunakan tali, New Balance terkadang merilis versi slip-on dari model populernya, termasuk FuelCell Rebel. Sepatu ini dirancang untuk kecepatan dan responsivitas.
Baca Juga:5 Rekomendasi Sepatu HOKA Terbaik untuk Remaja Putri: Nyaman dan Gaya untuk Tiap Aktivitas
Dengan busa FuelCell, sepatu ini memberikan sensasi tolakan yang sangat energik, cocok untuk lari tempo atau interval. Versi tanpa talinya menggunakan konstruksi bootie yang pas di kaki, dengan kerah elastis untuk kemudahan memakai dan melepas. Bagian atasnya tetap ringan dan suportif untuk menjaga kaki tetap di tempatnya bahkan saat berlari cepat.
Cocok untuk: Pelari yang lebih berpengalaman yang ingin sepatu cepat dan praktis untuk latihan kecepatan.
Apa yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membeli?
Ukuran yang Tepat: Karena tidak ada tali untuk menyesuaikan kekencangan, memilih ukuran yang benar-benar pas adalah hal yang krusial. Pastikan tidak ada ruang kosong berlebih, namun juga tidak terlalu sempit.
Bentuk Kaki: Pastikan sepatu tersebut cocok dengan lebar dan lengkung telapak kaki Anda.
Baca Juga:5 Model Adidas 'Underrated' yang Bikin Kamu Tampil Beda dari Pengguna Samba
Tujuan Lari: Sepatu lari tanpa tali umumnya paling ideal untuk lari jarak pendek hingga menengah dengan intensitas ringan hingga sedang. Untuk lari jarak jauh atau medan yang tidak rata, sepatu dengan tali tradisional mungkin masih memberikan keamanan ekstra.