Keutamaan Lain di Bulan Muharram
Selain membaca doa, umat Islam sangat dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah di bulan Muharram. Bahkan Rasulullah SAW menyatakan bahwa puasa di bulan Muharram adalah yang paling utama setelah puasa Ramadhan.
“Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu bulan Muharram.”
(HR. Muslim)
Terdapat tiga hari yang sangat dianjurkan untuk berpuasa, yakni tanggal 9, 10, dan 11 Muharram.
Baca Juga:Gerakan Sultan Muda Sumsel Menyebar ke 5 Daerah, UMKM Lokal Kini Punya Akses KUR dan BPJS
Jika tidak memungkinkan, cukup berpuasa pada tanggal 9 dan 10, atau minimal tanggal 10 Muharram yang dikenal sebagai Hari Asyura.
Di hari Asyura ini, banyak keistimewaan yang bisa diraih, termasuk diampuni dosa-dosa kecil selama satu tahun sebelumnya.
Makna 1 Syuro dalam Budaya Jawa
Bagi masyarakat Jawa, malam 1 Syuro juga identik dengan laku tirakat atau ritual spiritual seperti kungkum (berendam di air), tapa bisu, dan ziarah. Meski tidak berasal dari ajaran Islam langsung, banyak masyarakat Jawa yang menggabungkan tradisi ini dengan nilai-nilai keislaman seperti dzikir dan doa bersama.
Ini menunjukkan bagaimana Islam dan budaya lokal bersatu dalam menyambut tahun baru dengan harapan yang sama: keselamatan, berkah, dan kedamaian.
Baca Juga:Sumsel Tetapkan Status Siaga Karhutla, Apa Bisa Atasi Asap di Musim Kemarau Ini?
Awali Tahun Hijriah dengan Doa dan Niat Baik
Malam 1 Muharram adalah waktu yang istimewa.
Dengan memperbanyak doa, dzikir, dan ibadah seperti puasa sunnah, umat Islam diharapkan dapat mengawali tahun dengan semangat hijrah menuju kebaikan.
Baik menyebutnya sebagai 1 Muharram maupun 1 Syuro, maknanya tetap sama: momen spiritual untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Semoga awal tahun ini menjadi titik balik untuk kehidupan yang lebih baik, dunia dan akhirat.