SuaraSumsel.id - Dalam sebuah aula sederhana di jantung Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan (Sumsel) mata para pelaku UMKM bersinar penuh harap.
Mereka bukan sekadar datang untuk mendengar teori, melainkan ingin langsung merasakan pengalaman.
Itulah semangat yang dibawa program Sultan Muda Sumsel Goes to Kabupaten-Kota — sebuah gerakan kolaboratif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumsel, Pemerintah Provinsi, dan seluruh elemen daerah.
Kegiatan ini menyapa lima titik strategis: Empat Lawang, Muara Enim, Ogan Ilir, Pagar Alam, dan Ogan Komering Ulu (OKU).
Baca Juga:Sumsel Tetapkan Status Siaga Karhutla, Apa Bisa Atasi Asap di Musim Kemarau Ini?
Setiap daerah punya cerita, dan setiap pelaku usaha punya mimpi yang tengah dirajut.
Suara dari Empat Lawang: “Kami Butuh Ini Sejak Lama”
“Dulu kami bingung soal akses modal dan cara mengembangkan usaha. Sekarang, lewat program ini, kami diberi peta jalan yang nyata,” ujar Sulastri, perajin anyaman rotan asal Empat Lawang.
Ia mengaku selama ini hanya mengandalkan modal pribadi dan belum mengenal KUR.
Kini, dengan kehadiran perwakilan perbankan dan BPJS Ketenagakerjaan langsung di lokasi, Sulastri tidak hanya tahu tentang pembiayaan, tetapi juga merasa terlindungi sebagai pelaku usaha mandiri.
Baca Juga:Era Baru UMKM Sumsel, Pelatihan AI Bantu Sultan Muda Kuasai Pemasaran Digital
Muara Enim: Lumbung Semangat Baru untuk UMKM Desa
Di Muara Enim, program ini menjadi titik balik bagi para petani kopi dan pelaku usaha olahan pangan.
Tak sekadar seminar, mereka diajak berdiskusi langsung dalam business matching.
"Kami senang karena mereka tidak sekadar ceramah, tapi tanya langsung: butuh apa, susah di mana, dan langsung beri solusi," kata Hendra, pemilik UMKM kopi kemasan.
Pagar Alam: Menjembatani Mimpi Menuju Pasar Ekspor
Di dataran tinggi Pagar Alam, para pemuda penggerak usaha hortikultura antusias mengikuti sesi literasi keuangan. Bagi mereka, Sultan Muda membuka cakrawala baru: bahwa produk mereka bisa masuk pasar nasional — bahkan ekspor — asal tahu caranya.
“Kami punya kualitas, tinggal aksesnya. Sekarang kami tahu, pintunya ada di sini,” ujar Rini, pengusaha muda pengolah teh organik.

Ogan Ilir dan OKU: Kolaborasi Nyata, Bukan Wacana
Sambutan hangat juga datang dari Kabupaten Ogan Ilir dan OKU.
Para pelaku UMKM merasa dihargai karena diperhatikan langsung oleh banyak pihak.
“Dulu kami merasa sendirian. Tapi sekarang, kami lihat OJK, pemerintah kabupaten, bahkan BPJS datang bareng. Ini luar biasa,” ujar Hartono, pengrajin mebel asal OKU.
Kepala OJK Sumsel, Arifin Susanto menegaskan bahwa ini bukan proyek simbolik.
"Kami bawa semangat, edukasi, dan akses langsung ke masyarakat. Sultan Muda adalah gerakan membumi untuk kebangkitan ekonomi desa."
Regenerasi Ekonomi Daerah, Dimulai dari Pemuda dan UMKM
Melalui sinergi lintas sektor — dari edukasi literasi, pembiayaan seperti KUR, perlindungan BPJS, hingga potensi pemasaran digital — Sultan Muda Sumsel menjadi cikal bakal lahirnya regenerasi pelaku usaha muda di pedesaan.
Mereka bukan hanya membuka usaha, tapi juga membuka harapan bagi ekonomi lokal.
Program ini menegaskan bahwa pembangunan ekonomi tak harus dimulai dari kota besar.
Kadang, justru dari dusun-dusun kecil dan gang sempit di desa-desa Empat Lawang atau Pagar Alam, masa depan bisa ditanam dan dipanen — asalkan ada yang mau datang, mendengar, dan membimbing.