Latin: Nawaitu shauma yaumi ‘Asyura sunnatan lillaahi ta‘aala
Artinya: Saya niat puasa Asyura, sunnah karena Allah Ta'ala.
Jika lupa berniat di malam hari, boleh berniat di pagi hari sebelum tergelincir matahari (zuhur) dengan niat seperti ini:
Niat Puasa Asyura (siang hari):
Baca Juga:Era Baru UMKM Sumsel, Pelatihan AI Bantu Sultan Muda Kuasai Pemasaran Digital
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا الْيَوْمِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu shauma haadzal yaumi sunnatan lillaahi ta‘aala
Artinya: Saya niat puasa sunnah hari ini karena Allah Ta'ala.
Kapan Waktu Puasa Asyura?
Tahun 1447 H ini,
Baca Juga:Rp400 Juta untuk 'Ibu': Kesaksian di Sidang Korupsi Banyuasin Seret Eks Ketua DPRD Sumsel?
Puasa Tasua dan Asyura yang jatuh pada tanggal 9 dan 10 Muharam menjadi momentum spiritual yang sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk meraih limpahan pahala di awal tahun Hijriah.
Tahun ini, Tasua (9 Muharam) bertepatan pada Sabtu, 5 Juli 2025, sementara Asyura (10 Muharam) jatuh pada Minggu, 6 Juli 2025.
Kedua hari ini bukan hanya bernilai ibadah, tetapi juga sarat makna sejarah dan simbol pengampunan dari Allah SWT.
Rasulullah SAW sangat menganjurkan puasa di dua hari ini sebagai bentuk pembeda dari umat terdahulu dan bentuk syukur atas peristiwa-peristiwa besar yang terjadi pada Hari Asyura, seperti diselamatkannya Nabi Musa dari Firaun.
Dengan menunaikan puasa Tasua dan Asyura secara beriringan, umat Islam tidak hanya meneladani sunnah Rasul, tapi juga mengawali tahun baru Islam dengan amalan penuh keberkahan dan harapan akan pengampunan dosa selama setahun ke belakang.
Sebuah langkah kecil yang membawa dampak besar bagi kehidupan spiritual seorang Muslim.