Langkah ini menunjukkan bahwa para pemegang saham menginginkan Bank BSB menjadi lebih agresif, adaptif, dan kompetitif dalam menghadapi tantangan industri perbankan yang semakin dinamis.
Tantangan dan Harapan di Depan Mata
Dengan kepemimpinan baru di tangan Harry Gale, Bank Sumsel Babel diharapkan mampu meningkatkan kualitas layanan, memperluas portofolio kredit produktif, serta memperkuat kontribusinya terhadap pembangunan ekonomi di Sumsel dan Babel.
Penurunan suku bunga dan pengetatan target kinerja menjadi sinyal bahwa Bank BSB tengah bersiap menghadapi persaingan ketat, tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga nasional.
Baca Juga:Sudah 1.800 Lebih Jemaah Haji Sumsel Pulang, Diminta Karantina Mandiri 21 Hari
Harry Gale kini mengemban tugas besar: membawa Bank Sumsel Babel naik kelas, meningkatkan profitabilitas, sekaligus menjaga kepercayaan masyarakat sebagai bank kebanggaan daerah.
Dalam RUPS tersebut, Manajemen juga memaparkan capaian kinerja keuangan Perseroan selama tahun 2024. Bank Sumsel Babel mencatatkan pertumbuhan yang solid dengan total aset mencapai Rp39,3 triliun,
Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp27,9 triliun, dan penyaluran kredit mencapai Rp24,5 triliun.
Dana Pihak Ketiga yang dihimpun dari masyarakat tumbuh signifikan, yaitu lebih dari Rp 764,1 M dibandingkan tahun sebelumnya, menunjukkan kepercayaan nasabah terhadap layanan dan reputasi Bank yang terus meningkat.
Stabilitas dan kesehatan keuangan Bank juga tercermin dari sejumlah rasio utama yang tetap berada pada level yang sehat dan sesuai dengan ketentuan regulator.
Baca Juga:RUPS Bank Sumsel Babel Tetapkan Dividen Rp237,9 Miliar, Kinerja Keuangan Tetap Solid
Antara lain, Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 22,50%, Non-Performing Loan (NPL) net sebesar 0,50%, dan Loan to Deposit Ratio (LDR) tercatat sebesar 87,77%.