7 Fakta Ustaz Yahya Waloni yang Baru Wafat: Kisah Hijrah Pendeta ke Pendakwah Kontroversi

Dunia dakwah Indonesia kembali berduka dengan wafatnya Ustaz Muhammad Yahya Waloni secara mendadak

Tasmalinda
Minggu, 08 Juni 2025 | 18:45 WIB
7 Fakta Ustaz Yahya Waloni yang Baru Wafat: Kisah Hijrah Pendeta ke Pendakwah Kontroversi
Ustaz Yahya Waloni

SuaraSumsel.id - Dunia dakwah Indonesia kembali berduka dengan wafatnya Ustaz Yahya Waloni secara mendadak saat menyampaikan khotbah Jumat di Masjid Darul Falah, Kelurahan Minasa Upa, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Kejadian tragis ini bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, yang membuat kabar duka itu langsung menjadi perbincangan luas di media sosial dan berbagai kalangan masyarakat.

Meski wafatnya meninggalkan kesedihan, perjalanan hidup Yahya Waloni penuh warna dan penuh pelajaran.

Berikut adalah tujuh fakta menarik tentang sosok yang pernah menjadi pendeta dan kemudian hijrah menjadi pendakwah Islam yang kontroversial namun juga inspiratif.

Baca Juga:Dari Rumah Sakit ke Lapangan Hijau, Direktur RS Siti Fatimah Jadi Manajer Sumsel United

1. Lahir dan Berawal Sebagai Pendeta Kristen

Yahya Waloni lahir dengan nama lengkap Yahya Yopie Waloni pada 30 November 1970 di Manado, Sulawesi Utara.

Awalnya, ia adalah seorang pemeluk Kristen yang serius menekuni dunia keagamaan. Pendidikan teologinya sangat kuat, hingga meraih gelar doktor dari Institut Theologia Oikumene Imanuel Manado pada tahun 2004.

2. Jabatan Bergengsi di Dunia Teologi Kristen

Karier Yahya di dunia teologi Kristen cukup gemilang. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Sekolah Tinggi Theologia Calvinis di Sorong, Papua Barat, serta Rektor Sekolah Tinggi Teologi Eben-Haezer di Sumatera Selatan.

Baca Juga:Masak di Rumah Makin Ditinggalkan, Jajan Jadi Gaya Hidup Emak-Emak Sumsel

Di kedua institusi ini, Yahya banyak mencetak pendeta muda dan menjadi sosok berpengaruh dalam lingkup keagamaan Kristen.

3. Hijrah dan Mualaf pada Tahun 2006

Perjalanan spiritual Yahya berubah drastis saat ia dan istrinya, Lusiana, memutuskan memeluk Islam.

Pada 11 Oktober 2006, mereka mengucapkan dua kalimat syahadat di Tolitoli, Sulawesi Tengah, dibimbing oleh Ustaz Komarudin Sofa dari Nahdlatul Ulama.

Setelah itu, Yahya berganti nama menjadi Muhammad Yahya Waloni, dan istrinya menjadi Mutmainnah.

4. Aktif Berdakwah dengan Gaya yang Khas dan Kontroversial

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini