Klub ini hadir dengan konsep pembinaan usia dini, manajemen terbuka, serta menggandeng berbagai pihak untuk menjadikan sepak bola sebagai kekuatan sosial dan ekonomi.
Satu Provinsi, Dua Klub: Derbi Sumsel di Liga 2
Yang membuat Sumsel United langsung jadi sorotan adalah fakta bahwa mereka satu grup dengan Sriwijaya FC di Liga 2 musim ini. Artinya, dalam waktu dekat publik Sumsel akan menyaksikan Derbi Sumatera Selatan di kancah resmi nasional.
Rivalitas ini pun menjadi bahan perbincangan hangat di media sosial.
Baca Juga:Sumatera Selatan Resmi Punya Klub Liga 2 Baru! Sumsel United Satu Grup dengan Sriwijaya FC
Sebagian mendukung, sebagian merasa cemas, tapi mayoritas menyambut dengan antusias karena ini adalah hal yang belum pernah terjadi sebelumnya.
“Wah, akhirnya ada klub baru dari Sumsel. Bisa jadi makin seru kalau ada derbi. Tapi tetap, Sriwijaya FC tetap di hati,” tulis akun @palembangbola di X.
“Selamat datang Sumsel United. Semoga bisa menyehatkan persaingan dan bawa semangat baru. Derbinya harus elegan, jangan rusuh,” komentar akun @laskar_peduli di Instagram.
Identitas Klub yang Lokal dan Modern
Sumsel United hadir dengan logo api dengan semangat membara.
Baca Juga:Jamaah Haji Sumsel Mulai Bergerak ke Arafah, Simak Makna dan Persiapan Wukuf 2025
Kehadiran United Warriors menjadi pelengkap ekosistem suporter di Sumsel, dan sekaligus sinyal bahwa Sumsel United hadir bukan sebagai "musuh", melainkan sebagai pelengkap dan penyemangat baru.
Tantangan di Awal Jalan
Sebagai klub baru, Sumsel United tentu akan menghadapi tantangan besar. Mulai dari membangun basis penggemar, memastikan konsistensi manajemen, hingga menghadapi tekanan kompetisi yang tinggi di Liga 2.
Namun, mereka tak main-main.
Pelatih berpengalaman telah direkrut, sejumlah pemain senior dan muda lokal telah bergabung, dan proses seleksi pemain melalui jalur akademi juga sudah dimulai.
Kehadiran Sumsel United diprediksi akan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. Setiap pertandingan kandang bisa mendorong perputaran ekonomi UMKM, pedagang asongan, hingga sektor jasa seperti parkir dan transportasi.