Efek Samping Ngemil dan Makan Sebelum Tidur

Hormon kortisol yang biasanya turun malam hari bisa naik lagi jika begadang, memicu rasa lapar.

Suhardiman
Kamis, 29 Mei 2025 | 16:13 WIB
Efek Samping Ngemil dan Makan Sebelum Tidur
Ilustrasi Efek Samping Ngemil dan Makan Sebelum Tidur. [ChatGPT]

SuaraSumsel.id - Banyak orang terbiasa ngemil malam sebagai bagian dari rutinitas atau karena aktivitas yang berlangsung di malam hari.

Kadar hormon ghrelin (merangsang nafsu makan) lebih tinggi di malam hari, sementara hormon PYY (rasa kenyang) lebih rendah, sehingga nafsu makan meningkat.

Hormon kortisol yang biasanya turun malam hari bisa naik lagi jika begadang, memicu rasa lapar.

Aktivitas di malam hari meningkatkan kebutuhan energi tubuh, sehingga membuat lapar dan ingin ngemil.

Stres bisa menaikkan hormon kortisol yang memicu lapar, sedangkan bosan juga sering membuat orang ngemil tanpa sadar.

Baca Juga: 

Berapa Ukuran Celana Jeans yang Ideal untuk Laki-Laki Dewasa? Ini Panduannya

Kebiasaan ngemil atau makan sebelum tidur memang sering dilakukan banyak orang, namun sejumlah penelitian dan pakar kesehatan menegaskan bahwa kebiasaan ini dapat menimbulkan berbagai efek samping negatif bagi kesehatan.

Penambahan Berat Badan

Tubuh yang kurang beraktivitas saat malam hari membuat kalori dari makanan tidak terbakar optimal, sehingga lebih mudah disimpan sebagai lemak.

Inilah yang menyebabkan berat badan cenderung meningkat jika sering makan atau ngemil sebelum tidur.

Risiko Diabetes Melitus

Ngemil malam hari, terutama makanan tinggi gula dan lemak, dapat meningkatkan kadar glukosa darah.

Lemak yang menumpuk di perut berhubungan dengan resistensi insulin, sehingga meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Gangguan Pencernaan dan GERD

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini