Narasi Bersama: Dari Kampus hingga Sekolah, Suara Nurani Bergema
Dua peristiwa ini menunjukkan bahwa masyarakat Sumsel – baik dari kalangan akademisi maupun pelajar – semakin sadar akan pentingnya menjaga integritas dunia pendidikan.
Baik FK Unsri maupun siswa SMKN 1 Lubuklinggau sama-sama menyuarakan kegelisahan mereka terhadap praktik-praktik yang mengancam nilai-nilai luhur dalam pendidikan: otoritarianisme, penyimpangan etika, dan pelecehan kekuasaan.
Keberanian civitas akademika Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (FK Unsri) untuk secara terbuka menolak intervensi yang dinilai melemahkan independensi institusi pendidikan tinggi, serta keberanian para siswa SMK Negeri 1 Lubuklinggau dalam menyuarakan tuntutan keadilan atas dugaan tindakan asusila yang dilakukan oleh tenaga pendidik mereka, mencerminkan semangat kritis yang tumbuh di tengah generasi intelektual dan muda Sumatera Selatan.
Baca Juga:Guru Olahraga SMKN 1 Lubuk Linggau Cabuli Belasan Muridnya, Kebusukan Terbongkar
Ini bukan sekadar aksi simbolik, melainkan wujud nyata dari kesadaran kolektif bahwa dunia pendidikan tidak boleh tunduk pada kekuasaan yang menyimpang atau membiarkan penyimpangan moral terjadi tanpa perlawanan.