SuaraSumsel.id - Di tengah tantangan ekonomi dan maraknya kejahatan digital, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus bergerak cepat. Lewat program edukasi keuangan syariah Sahabat Ibu Cakap Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah (SICANTIKS) yang digelar di Palembang, Sabtu (17/5), OJK menyalakan semangat pemberdayaan bagi ribuan perempuan di Sumatera Selatan.
Mengusung tema “Perempuan Berdaya, Masyarakat Sejahtera”, kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 5.000 peserta.
Secara luring, hadir 100 anggota Tim Penggerak PKK Provinsi Sumsel dan 400 pendamping UMKM dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM).
Sementara secara daring, sebanyak 4.917 pendamping UMKM lainnya dari berbagai daerah di regional Sumatera turut menyimak.
Baca Juga:Pasar Modal Inklusif: Difabel Palembang Antusias Belajar Investasi Saham
Dalam sambutannya, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku PUJK, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi menegaskan pentingnya peran perempuan sebagai agen utama literasi keuangan dalam keluarga. "Perempuan adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya.
Karena itu, mereka adalah kunci untuk menciptakan generasi masa depan yang melek keuangan," ujar Friderica yang akrab disapa Ibu Kiki.
Friderica juga mengingatkan peserta untuk waspada terhadap kejahatan digital yang makin marak, seperti pinjaman online ilegal (pinjol), investasi bodong, dan penipuan berbasis scam maupun deepfake AI.
Lebih lanjut, Friderica mengatakan bahwa OJK juga akan terus mengajak seluruh pemangku kepentingan, termasuk lembaga keuangan, pemda, organisasi perempuan, dan legislatif untuk bersinergi dalam memperluas jangkauan literasi dan pelindungan konsumen.
“Saya ingin titip tiga hal. Pertama, edukasi keuangan untuk perempuan. Kedua, Ibu harus memahami literasi dan inklusi keuangan syariah yang menciptakan generasi masa depan melek keuangan. Ketiga, sinergi dan kolaborasi, OJK tidak bisa kerja sendiri jadi ini harus disinergikan dan dikolaborasikan,” katanya.
Baca Juga:Literasi Keuangan & Syariah Digencarkan di Palembang, OJK Siapkan Anak Muda Jadi Sultan

Pada kesempatan tersebut, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sumatera Selatan Feby Herman Deru mengapresiasi program SICANTIKS yang dinilainya sangat relevan dan dibutuhkan oleh para ibu rumah tangga dan pelaku UMKM perempuan.
“Banyak keluarga yang sebetulnya berkecukupan dari segi finansial namun karena minimnya literasi keuangan akhirnya tetap menjadi keluarga yang kurang mampu. Dengan pelatihan ini, saya berharap para kader PKK bisa menjadi agen perubahan di lingkungan keluarga dan masyarakat,” ujar Feby.
Feby juga mendorong keberlanjutan pelatihan keuangan hingga ke kabupaten/kota di seluruh Sumatera Selatan melalui sinergi antara OJK dan PKK.
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Fauzi Amro menyampaikan bahwa program SICANTIKS menjadi wujud nyata dari pelaksanaan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK), yang mewajibkan pelaku industri jasa keuangan untuk menjalankan kegiatan edukasi kepada masyarakat.
“Melalui tangan dingin Ibu Kiki ini, tingkat literasi keuangan kita meningkat dari periode sebelumnya itu kurang lebih di angka, 65 persen menjadi 66 persen literasi keuangannya, sementara inkusi keuangannya itu dari 75 persen menjadi 80 persen. Artinya dengan meningkatnya literasi dan inkusi keuangan ini, pemahaman terhadap keuangan yang dilakukan oleh OJK sosialisasi itu berhasil,” kata Fauzi.
Kegiatan SICANTIKS juga dihadiri Komisaris Independen dan Direktur Utama PT PNM Nurhaida dan Arief Mulyadi, Kepala OJK Provinsi Sumatera Selatan Arifin Susanto dan Plt. Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK M. Ismail Riyadi.
Program SICANTIKS merupakan hasil kolaborasi antara OJK dan PT PNM yang akan terus dilaksanakan sepanjang 2025 di berbagai wilayah Indonesia, antara lain Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, dan Sulawesi.
Untuk memastikan keberlanjutan program SICANTIKS ke seluruh Indonesia, OJK juga telah menyiapkan modul edukasi yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh duta literasi keuangan syariah terkait keuangan syariah, pengelolaan keuangan yang bijaksana, serta lebih waspada dalam menghadapi fenomena kejahatan keuangan di era digital saat ini.