100.000 Sultan Muda Sumsel Disiapkan, Gerakan Literasi Keuangan Dimulai dari Palembang

Herman juga menekankan pentingnya empat fondasi dalam kewirausahaan: keterampilan, akses permodalan, pasar, dan mental.

Tasmalinda
Sabtu, 17 Mei 2025 | 22:50 WIB
100.000 Sultan Muda Sumsel Disiapkan, Gerakan Literasi Keuangan Dimulai dari Palembang
100 ribu sultan muda Sumsel dipersiapkan

Kegiatan dilanjutkan dengan peresmian Sultan Muda Sumsel Center (SMSC) dan pengukuhan 5 OJK Penggerak Duta Literasi Keuangan (OJK PEDULI) yang diharapkan mendiseminasi informasi keuangan untuk menciptakan multiplier effect ke komunitas/masyarakat sekitar sebagai upaya percepatan peningkatan literasi keuangan.

Kegiatan edukasi keuangan ini terselenggara secara hybrid dengan jangkauan peserta sebanyak 1.000 peserta dari Komunitas Sultan Muda Sumsel Center dan UMKM PT Pegadaian terdiri dari 500 peserta yang hadir secara tatap muka dan 500 peserta hadir secara online.

Kick-off Bulan Literasi Keuangan dan pengukuhan lima Duta OJK PEDULI menjadi bagian dari rangkaian kegiatan.

Dengan pendekatan komunitas lewat Gen LIMAS, OJK ingin memicu efek domino di seluruh penjuru Sumsel.

Baca Juga:Detik-detik Ambulans Sudah Pakai Sirine tapi Tetap Dihantam, Semua Penumpang Terluka

Gubernur Herman Deru launching 100.000 Sultan Muda Sumsel disiapkan
Gubernur Herman Deru launching 100.000 Sultan Muda Sumsel disiapkan

SYAFIF GOES TO PALEMBANG: Literasi Keuangan Syariah Digeber Lewat Mall dan Komunitas

Di saat yang sama, OJK bersama Pelaku Usaha Jasa Keuangan Syariah (PUJK Syariah) menggelar Syariah Financial Fair (SYAFIF) di Palembang Indah Mall, 16-18 Mei 2025.

Acara ini bukan sekadar pameran keuangan, tetapi juga ajang edukasi publik yang dikemas menarik lewat talkshow, perlombaan, hingga promosi produk halal berbasis teknologi.

Dengan total aset industri keuangan syariah nasional yang sudah tembus Rp2.900 triliun, Friderica menegaskan potensi ini tak boleh hanya jadi pasar, melainkan harus menjadikan Indonesia sebagai pemain global.

Meski indeks literasi syariah naik jadi 43,42 persen, angka inklusi masih rendah (13,41 persen). “Banyak yang paham tapi belum menggunakan. Ini PR kita,” ujarnya.

Baca Juga:Ambulans Bawa Pasien Gagal Ginjal Tertabrak Truk CPO, Pasien dan Nakes Jadi Korban

Pendekatan komunitas dan peran pesantren akan jadi kunci memperluas akses.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini