Kecelakaan ini menjadi tamparan keras bagi semua pihak, khususnya pengguna jalan yang kerap abai terhadap kendaraan darurat.
Meski ambulans sudah mengaktifkan sirine sebagai isyarat darurat, seringkali pengguna jalan lain tidak memberikan jalan atau bahkan membuat manuver berbahaya yang memperparah situasi.
Pihak RSUD Bayung Lencir melalui Daniel juga berharap masyarakat dan pengemudi kendaraan berat seperti truk tangki lebih peka terhadap keberadaan ambulans.
“Ambulans itu bukan kendaraan biasa. Mereka sedang membawa nyawa. Tolong beri ruang di jalan,” katanya.
Polisi setempat kini tengah melakukan penyelidikan terhadap kecelakaan ini, termasuk memeriksa keterangan sopir truk tangki dan saksi mata di lokasi. Tidak menutup kemungkinan, proses hukum akan dilakukan jika ditemukan unsur kelalaian.
Baca Juga:Pembangunan Gedung Baru Palembang Indah Mall Disoal: Tak Punya Dokumen Lingkungan?
Kecelakaan ambulans di Musi Pahit menyisakan luka fisik dan emosional, baik bagi korban maupun publik yang menyaksikannya lewat media.
Peristiwa ini tidak hanya menyentuh hati, tetapi juga menjadi pengingat bahwa keselamatan di jalan raya harus menjadi prioritas, apalagi saat nyawa sedang dipertaruhkan dalam kendaraan darurat.