Bumbu Rahasia: Sederhana Tapi Penting
Meski terlihat sederhana, bumbu-bumbu tambahan seperti garam, bawang putih halus, dan penyedap alami juga memegang peran penting dalam adonan pempek.
Bumbu ini ditambahkan langsung ke dalam adonan untuk menambah aroma dan cita rasa khas yang tidak bisa ditiru oleh bahan pengganti.
Selain itu, air dingin atau air es juga kerap digunakan dalam proses pencampuran adonan untuk menjaga agar tekstur tetap elastis.
Baca Juga:2.583 Calon Haji Berangkat dari Embarkasi Palembang, Ini Tips Jaga Kesehatan Jelang Puncak Haji
Cuko: Saus Pendamping yang Tak Tergantikan
Tidak lengkap rasanya membahas bahan dasar pempek tanpa menyebut cuko, kuah hitam khas pempek yang terbuat dari air, gula merah, asam jawa, bawang putih, dan cabai rawit. Cuko bukan sekadar pelengkap, tetapi menjadi penentu identitas pempek itu sendiri.
“Pempek boleh dari ikan apapun, tapi kalau cukonya salah, ya hancur semua,” canda Pak Umar, pedagang pempek keliling di kawasan Plaju.

Fakta Menarik: Pempek Tanpa Ikan, Apakah Masih Pempek?
Di luar sana, kini banyak beredar pempek tanpa ikan, yang disebut sebagai pempek dos. Biasanya dibuat hanya dari tepung sagu dan bumbu penyedap, ditujukan bagi kalangan vegetarian atau untuk alasan ekonomi. Meski teksturnya mirip, rasa gurih alami dari ikan tentu tak bisa digantikan.
Baca Juga:Driver Ojol Palembang Tolak Merger Gojek-Grab, Ini Alasannya
Kelezatan yang Terjaga dari Generasi ke Generasi
Dari bahan dasar yang sederhana—ikan, tepung sagu, dan bumbu—pempek menjelma menjadi ikon kuliner Nusantara yang tak lekang oleh zaman.
Proses pembuatannya yang mengandalkan ketelitian dan kualitas bahan menunjukkan bahwa kunci utama kelezatan pempek justru ada pada kesederhanaannya.
Kini Anda tahu, bahwa pempek bukan sekadar camilan.
Ia adalah warisan rasa dari Sumatera Selatan, yang lahir dari kombinasi alam, budaya, dan keterampilan kuliner masyarakat Palembang.