SuaraSumsel.id - Pempek merupakan makanan khas Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) yang sudah terkenal hingga mancanegara.
Makanan ini selalu berhasil menggoda lidah siapa pun yang mencobanya.
Renyah di luar, kenyal di dalam, dengan kuah cuko yang pedas manis menyatu sempurna di setiap gigitan pempek Palembang.
Tapi tahukah Anda apa sebenarnya bahan dasar pempek yang membuatnya begitu istimewa?
Baca Juga:2.583 Calon Haji Berangkat dari Embarkasi Palembang, Ini Tips Jaga Kesehatan Jelang Puncak Haji
Tak sedikit orang mengira pempek hanya terbuat dari tepung saja. Padahal, pempek sejatinya adalah perpaduan antara ikan segar dan tepung sagu, yang dipadukan dengan bumbu-bumbu sederhana namun menghasilkan rasa yang luar biasa.
Ikan Segar: Fondasi Utama Kelezatan
Bahan paling utama dalam membuat pempek adalah daging ikan giling, khususnya ikan tenggiri.
Di Palembang, ikan tenggiri menjadi pilihan utama karena memiliki aroma khas, tekstur yang lembut, dan rasa gurih yang kuat.
Namun, di beberapa daerah atau kondisi tertentu, ikan gabus, ikan belida, bahkan ikan lele atau ikan sarden bisa digunakan sebagai alternatif.
Baca Juga:Driver Ojol Palembang Tolak Merger Gojek-Grab, Ini Alasannya
“Kalau pempek asli, pasti pakai ikan. Yang paling bagus itu ikan tenggiri atau ikan belida. Tapi sekarang belida sudah langka dan mahal, jadi tenggiri lebih umum,” ujar Nur Aini (56), pembuat pempek generasi ketiga di kawasan 26 Ilir, Palembang.
Kualitas ikan sangat menentukan rasa akhir pempek. Ikan yang segar akan menghasilkan adonan yang tidak amis dan memiliki cita rasa alami yang lebih kuat.
Tepung Sagu: Penentu Kekenyalan
Setelah ikan digiling halus, bahan berikutnya adalah tepung sagu, bukan tepung terigu. Tepung sagu inilah yang membuat tekstur pempek menjadi kenyal dan tidak keras, bahkan ketika sudah dingin.
Takaran tepung harus seimbang—terlalu banyak sagu membuat pempek keras, terlalu sedikit membuatnya lembek dan mudah hancur.
Pempek klasik seperti pempek lenjer, kapal selam, adaan, keriting, hingga pempek kulit semuanya menggunakan campuran ikan dan sagu sebagai bahan dasar.
Bumbu Rahasia: Sederhana Tapi Penting
Meski terlihat sederhana, bumbu-bumbu tambahan seperti garam, bawang putih halus, dan penyedap alami juga memegang peran penting dalam adonan pempek.
Bumbu ini ditambahkan langsung ke dalam adonan untuk menambah aroma dan cita rasa khas yang tidak bisa ditiru oleh bahan pengganti.
Selain itu, air dingin atau air es juga kerap digunakan dalam proses pencampuran adonan untuk menjaga agar tekstur tetap elastis.
Cuko: Saus Pendamping yang Tak Tergantikan
Tidak lengkap rasanya membahas bahan dasar pempek tanpa menyebut cuko, kuah hitam khas pempek yang terbuat dari air, gula merah, asam jawa, bawang putih, dan cabai rawit. Cuko bukan sekadar pelengkap, tetapi menjadi penentu identitas pempek itu sendiri.
“Pempek boleh dari ikan apapun, tapi kalau cukonya salah, ya hancur semua,” canda Pak Umar, pedagang pempek keliling di kawasan Plaju.

Fakta Menarik: Pempek Tanpa Ikan, Apakah Masih Pempek?
Di luar sana, kini banyak beredar pempek tanpa ikan, yang disebut sebagai pempek dos. Biasanya dibuat hanya dari tepung sagu dan bumbu penyedap, ditujukan bagi kalangan vegetarian atau untuk alasan ekonomi. Meski teksturnya mirip, rasa gurih alami dari ikan tentu tak bisa digantikan.
Kelezatan yang Terjaga dari Generasi ke Generasi
Dari bahan dasar yang sederhana—ikan, tepung sagu, dan bumbu—pempek menjelma menjadi ikon kuliner Nusantara yang tak lekang oleh zaman.
Proses pembuatannya yang mengandalkan ketelitian dan kualitas bahan menunjukkan bahwa kunci utama kelezatan pempek justru ada pada kesederhanaannya.
Kini Anda tahu, bahwa pempek bukan sekadar camilan.
Ia adalah warisan rasa dari Sumatera Selatan, yang lahir dari kombinasi alam, budaya, dan keterampilan kuliner masyarakat Palembang.