Gunung Kerinci selama ini dikenal sebagai ikon pariwisata Provinsi Jambi, bagian dari Taman Nasional Kerinci Seblat yang merupakan situs warisan dunia UNESCO.
Penemuan ladang ganja ini menjadi ironis, mengingat kawasan tersebut seharusnya dijaga dari segala bentuk aktivitas ilegal.
Kawasan Kayu Aro sendiri terkenal sebagai sentra perkebunan teh dan jalur favorit pendakian Gunung Kerinci. Banyak wisatawan dan peneliti alam datang ke daerah ini untuk menikmati panorama alam, keanekaragaman hayati, dan kekayaan budaya masyarakat adat setempat.
Penemuan ganja ini memunculkan kekhawatiran bahwa ada oknum-oknum yang mencoba memanfaatkan lokasi terpencil di sekitar kawasan konservasi untuk melakukan praktik pertanian ilegal, termasuk narkotika.
Baca Juga:Tangisan Pilu dI Rumah Kosong, Warga Syok Temukan Bayi Perempuan di Garasi
Polres Kerinci menegaskan bahwa kasus ini akan menjadi prioritas penindakan. Pihak kepolisian telah mengamankan barang bukti dan menurunkan tim khusus untuk memetakan potensi keberadaan ladang serupa di sekitar Gunung Kerinci.
Masyarakat juga diimbau untuk tidak segan melaporkan aktivitas mencurigakan, terutama di daerah-daerah yang sulit dijangkau dan minim pengawasan.
"Kerja sama masyarakat sangat penting. Keberhasilan hari ini adalah hasil dari keberanian warga yang peduli," kata pihak kepolisian.
Penemuan ladang ganja di kaki Gunung Kerinci menjadi peringatan bagi semua pihak bahwa kejahatan bisa bersembunyi di balik keindahan alam.
Kawasan wisata dan konservasi harus tetap dijaga, tidak hanya dari kerusakan lingkungan, tetapi juga dari ancaman aktivitas ilegal yang merusak moral dan hukum.
Pihak berwenang kini berpacu dengan waktu untuk mengungkap siapa dalang di balik ladang ganja ini. Sementara itu, mata publik tertuju pada Gunung Kerinci — bukan lagi hanya karena keindahannya, tetapi karena kisah ganja di balik hijaunya lereng gunung tertinggi di Sumatera.
Baca Juga:Tol Palembang-Betung Terancam Ditutup? Polda Sumsel Beri Evaluasi