Pada tahun 2020, pempek resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Penetapan ini memperkuat legitimasi bahwa pempek memang memiliki akar kuat di tanah Palembang.
Tidak heran, setiap wisatawan yang datang ke Sumatera Selatan pasti menempatkan pempek sebagai kuliner wajib coba.
Bahkan banyak perantau asal Palembang membuka usaha pempek di luar daerah, menjadikan makanan ini semakin dikenal dan dicintai banyak kalangan.
Baca Juga:Calon Pengantin Pria Dikeroyok di Palembang, Motif Lama Terungkap: Balas Dendam?
Apa Kata Warga dan Pecinta Kuliner?
"Pempek bukan cuma makanan, tapi identitas kami," ujar Rika (42), warga asli Palembang yang membuka warung pempek sejak 2005.
"Dari kecil sampai tua, pempek itu makanan sehari-hari. Setiap keluarga punya resep sendiri, dan biasanya diwariskan turun-temurun."
Sementara itu, Yudi (33), wisatawan asal Bandung yang datang ke Palembang untuk urusan kerja, mengaku jatuh cinta pada pempek sejak pertama kali mencoba.
“Di Bandung juga banyak yang jual pempek, tapi rasa aslinya beda banget. Cukonya itu yang bikin nagih!”
Baca Juga:Detik-detik Pengantin Pria di Palembang Dibacok dan Diancam Ditembak OTK Sebelum Akad
Pempek Khas Palembang, Tapi Milik Semua
Pempek memang sudah menjadi makanan nasional.
Namun, meskipun banyak pengaruh yang membentuk bentuk dan penyebaran pempek ke berbagai daerah, dari segi sejarah, bahan baku, cita rasa, hingga budaya masyarakatnya, tak bisa disangkal bahwa pempek adalah kebanggaan Palembang.
Makanan ini bukan sekadar hidangan lezat, tetapi juga simbol kekayaan budaya dan tradisi yang telah bertahan selama berabad-abad. Pempek lahir, tumbuh, dan berkembang di tepi Sungai Musi, salah satu sungai terbesar di Sumatera yang menjadi saksi sejarah kota Palembang.
Di sepanjang aliran sungai tersebut, pempek pertama kali dibuat menggunakan ikan-ikan lokal yang melimpah dan tepung sagu sebagai bahan dasar, menciptakan rasa yang unik dan khas.
Seiring berjalannya waktu, pempek tidak hanya mengakar kuat di Palembang, tetapi juga menyebar ke seluruh Indonesia, bahkan dunia.