SuaraSumsel.id - Pada Sabtu sore, 10 Mei 2025, Stadion Kamboja di Palembang menjadi saksi puncak dari Turnamen Elite Pro Academy (EPA) Sriwijaya FC U-20.
Turnamen yang sudah berjalan selama beberapa pekan ini menyajikan pertandingan semifinal dan final yang penuh gairah.
Meski begitu, tujuan utama turnamen ini lebih jauh dari sekadar mencari tim juara.
Ini adalah ajang pencarian bibit unggul yang akan mengisi skuat Sriwijaya FC U-20 untuk menghadapi Liga 2 musim 2025/2026.
Baca Juga:Buru Bakat Muda Sumsel, EPA Sriwijaya FC U-20 Resmi Bergulir
Bukan Sekadar Adu Gengsi, Tapi Pencarian Pemain Muda Berkualitas
Ketua Turnamen EPA SFC dan Asisten Direktur Kompetisi III PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Muhammad David, menegaskan bahwa kemenangan dalam turnamen ini bukanlah yang utama.
"Menang atau kalah tidak terlalu penting. Turnamen ini digelar murni untuk melihat kemampuan individual para pemain. Bahkan tim yang kalah pun bisa meloloskan pemain ke tahap berikutnya jika skill-nya menonjol," ujarnya.
Pernyataan David ini menggambarkan betapa pentingnya kualitas permainan individu dalam ajang ini.
Hal ini juga tercermin dalam proses seleksi yang ketat, yang bertujuan menemukan pemain-pemain yang siap bersaing di level lebih tinggi.
Baca Juga:Manajemen Sriwijaya FC Buka Suara Soal Gaji Tertunggak: Ini Janji pada Pemain
Dari seluruh tim peserta, tim seleksi EPA SFC sudah mencatatkan 60 nama pemain yang terpilih untuk mengikuti tahap pembinaan lebih lanjut.
60 Pemain Terpilih, Menunggu Seleksi Lanjutan di Stadion Bumi Sriwijaya
David, yang juga menjabat sebagai Ketua Askot PSSI Palembang, mengungkapkan bahwa nama-nama pemain terpilih ini akan disaring lagi.
"Nantinya, 60 pemain ini akan dikerucutkan lagi menjadi 30 orang untuk menjadi bagian dari Skuat EPA SFC U-20," kata David.
Meski belum diumumkan, proses seleksi ini akan berlanjut dengan pertandingan seleksi tahap kedua, yang direncanakan digelar di Stadion Bumi Sriwijaya setelah jeda waktu yang singkat.
Selama tahap ini, kemampuan teknis, mental bertanding, dan kecocokan dengan skema permainan tim utama akan diuji.
Para pemain akan dibagi menjadi empat tim dan kembali dipantau ketat oleh tim pelatih dan pemandu bakat yang sudah menilai performa mereka sejak awal turnamen.
Tim Seleksi Memantau Setiap Gerakan Pemain Muda
Tim seleksi EPA SFC U-20, yang dipimpin oleh mantan pemain Sriwijaya FC, Amirul Mukminin, juga menegaskan bahwa hasil akhir turnamen bukanlah tujuan utama.
"Yang kita lihat bukan siapa yang juara, tapi bagaimana kontribusi dan kualitas permainan tiap individu. Dari situ, kita bisa nilai siapa yang pantas lanjut ke tahap berikutnya," ujar Amirul.
Dengan pendekatan ini, turnamen ini lebih dari sekadar ajang persaingan antar tim, tetapi juga merupakan proses panjang untuk menemukan pemain-pemain berbakat yang bisa memberi kontribusi maksimal bagi klub kebanggaan Palembang ini.

Generasi Baru Elang Andalas Muda: Membangun Masa Depan Sriwijaya FC
Turnamen ini bukan hanya soal mencari pemain yang memiliki kemampuan teknis terbaik, tetapi juga mencari karakter dan mental juara yang diperlukan untuk memperkuat Sriwijaya FC U-20.
David dan tim seleksi berharap, generasi baru Elang Andalas Muda yang lahir dari turnamen ini dapat membawa Sriwijaya FC kembali ke puncak kejayaan sepak bola Indonesia, khususnya di Liga 2.
Proses seleksi yang panjang dan berlapis ini adalah cerminan dari komitmen Sriwijaya FC dalam membangun tim yang tak hanya berbakat, tetapi juga memiliki daya juang tinggi dan semangat pantang menyerah.
Bagaimana menurut kalian mengenai kualitas muda Sriwijaya FC ini?