Dalam proses seleksi ini, tidak ada dikotomi antara pemain dari kota besar atau dari pelosok desa—semua memiliki peluang yang sama untuk menunjukkan kemampuannya.
“Siapa pun yang punya bakat akan kami beri panggung. Karena kami percaya, talenta anak Sumsel tidak kalah dari pemain-pemain muda di Pulau Jawa,” tegasnya, dengan nada optimistis.
Ia menyoroti pentingnya keadilan dalam pencarian bakat, agar setiap anak muda di Sumsel merasakan bahwa mimpi mereka menjadi pemain profesional adalah sesuatu yang layak diperjuangkan.
Di balik kompetisi ini, terdapat semangat membangun ekosistem sepak bola yang sehat, inklusif, dan berkelanjutan.
Baca Juga:Manajemen Sriwijaya FC Buka Suara Soal Gaji Tertunggak: Ini Janji pada Pemain
Dengan dukungan dari berbagai institusi, mulai dari aparat keamanan hingga lembaga olahraga lokal, serta antusiasme yang menyala dari para pemain dan pelatih, Turnamen EPA SFC U-20 menjelma menjadi gerakan bersama.
Lebih dari sekadar turnamen, ia adalah panggung masa depan.
Inilah momentum untuk menyalakan kembali api kejayaan sepak bola Sumatera Selatan, satu langkah kecil dari rumput lokal menuju panggung nasional dan juga bahkan internasional.