Manajemen Sriwijaya FC Buka Suara Soal Gaji Tertunggak: Ini Janji pada Pemain

Pada musim 2024/2025, masalah finansial yang menerpa Sriwijaya FC (SFC) menambah deretan klub sepakbola Indonesia yang tengah mengalami kesulitan

Tasmalinda
Kamis, 08 Mei 2025 | 22:22 WIB
Manajemen Sriwijaya FC Buka Suara Soal Gaji Tertunggak: Ini Janji pada Pemain
Gaji pemain Sriwijaya FC menunggak

Meski demikian, Goro menegaskan bahwa manajemen SFC berkomitmen untuk segera menyelesaikan masalah ini dan memastikan tidak ada hambatan lebih lanjut dalam pemenuhan hak pemain.

"Manajemen SFC akan terus berupaya untuk menyelesaikan kewajiban ini secepat mungkin, dan kami sangat menghargai pengertian yang diberikan selama ini," tambahnya.

Masalah yang dialami oleh SFC tidak terisolasi. Klub-klub sepakbola Indonesia lainnya, baik di Liga 1 maupun Liga 2, juga tengah menghadapi kesulitan finansial yang serupa.

Di Liga 2, setidaknya ada 13 klub yang belum menyelesaikan kewajiban pembayaran gaji kepada pemain. Ini berarti hampir 50 persen peserta Liga 2 mengalami masalah serupa.

Baca Juga:Sriwijaya FC Bangkit, Semangat SFC Reborn Menatap Liga 2 2025/2026

Klub-klub yang mengalami keterlambatan gaji ini antara lain SFC, PSKC Cimahi, Persikas Subang, Persikota Tangerang, Persikabo 1973, Nusantara United, Persiku Kudus, Gresik United, Persewar Waropen, PSCS Cilacap, Persiraja Banda Aceh, Persipal Palu, dan Persipa Pati.

Sementara itu, di Liga 1, enam klub juga mengalami masalah serupa, dengan beberapa pemain yang belum menerima haknya sejak 2019.

Keenam klub tersebut antara lain PSM Makassar, Madura United, PSIS Semarang, Arema FC, Semen Padang, dan Persis Solo.

Anggoro Prajesta menilai bahwa situasi ini mencerminkan kondisi industri sepakbola Indonesia yang masih jauh dari ideal.

Pendaftaran EPA SFC U-20 ditutup mendadak, kuota langsung penuh.
Pendaftaran EPA SFC U-20 ditutup mendadak, kuota langsung penuh.

Menurutnya, hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi seluruh pihak yang terlibat dalam industri sepakbola tanah air, termasuk klub, manajemen, suporter, serta pengelola kompetisi seperti PSSI dan LIB.

Baca Juga:Turnamen EPA U-20 Sriwijaya FC Hanya Terima 20 Tim, Ini Alasannya

"Ini menjadi PR bagi seluruh stakeholder sepakbola Indonesia, termasuk klub-klub, manajemen, suporter, PSSI, dan operator liga. Semua pihak harus bersama-sama bekerja keras untuk memperbaiki kondisi ini," tegas Goro.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Bola

Terkini