“Kami temukan memang benar, sejumlah makam mengalami kerusakan cukup parah. Besi-besi yang sebelumnya menancap di batu nisan raib, diduga kuat dicuri.
Namun sampai saat ini, belum ada laporan resmi dari pihak keluarga,” ujar Dedy di lokasi kejadian.
Ia menegaskan, apabila laporan resmi telah diterima, penyelidikan akan segera digelar dan penegakan hukum dilakukan tanpa kompromi.
Insiden ini tak hanya menyisakan kerusakan fisik, tetapi juga menyayat batin masyarakat. Bagaimana mungkin sebuah tempat peristirahatan terakhir pun tidak luput dari kejahatan demi keuntungan pribadi?
Baca Juga:Cek Loker Palembang Hari Ini: CitraGrand City Buka Posisi Strategis di Proyek Konstruksi
Tragedi ini menggugah kesadaran bersama tentang krisis moral yang kian meresahkan. Bagi keluarga korban, makam bukan sekadar tumpukan tanah dan batu nisan, melainkan simbol penghormatan dan kasih sayang terakhir untuk orang tercinta — bukan tempat yang layak dijadikan ladang perburuan besi tua.
Viral Dikomentari Netizen
Komentar netizen terhadap perusakan dan pencurian besi di makam Telaga Swidak, Palembang, mencerminkan keprihatinan mendalam dan kemarahan yang bercampur dengan rasa sedih.
Banyak yang tak habis pikir bagaimana tempat suci dan tenang seperti kuburan bisa menjadi sasaran kejahatan. “Astaghfirullahaladzim ,” tulis seorang pengguna Instagram yang merasa pilu atas kejadian ini.
Ada juga yang mengungkapkan ironi dengan nada getir, “Wong mati lagi keno lanake,” menggambarkan betapa bahkan jenazah pun tak luput dari tangan-tangan tak bertanggung jawab.
Baca Juga:Sandera Ijazah Karena Gaji Murah, Puluhan Karyawan Tuntut Dikembalikan
Komentar lain menyindir dengan istilah “Gotham City Sumsel” untuk menyoroti betapa rusaknya tatanan sosial di wilayah itu.
Beberapa pengguna menyentil kondisi ekonomi masyarakat, “Emg brpo besi sekilo? Lg mahal apo ck mno,” dan bahkan ada yang menyinggung peringkat kriminalitas Palembang yang disebut kini berada di bawah Medan.