Apa yang awalnya terlihat seperti permainan, perlahan berubah menjadi situasi yang mencekam.
Korban merasa dijebak dan mulai mendapat perlakuan tidak pantas.
Dalam suasana yang semakin tidak aman, OR juga mengaku mendapat ancaman dan tekanan psikologis, serta tindakan yang mengarah pada pelecehan.
Korban yang merasa nyawanya terancam akhirnya memberanikan diri untuk melaporkan kejadian ini ke polisi, karena khawatir pelaku akan melakukan tindakan lebih jauh atau menargetkan korban lain dengan modus serupa.
Baca Juga:Sudah 2 Bulan Jadi Tersangka, Pengusaha Haji Halim Belum Disidang: Ada Apa?
Korban Trauma, Polisi Mulai Selidiki Kasus
Pasca kejadian, OR mengaku mengalami trauma dan ketakutan berlebihan. Ia tak menyangka bahwa orang-orang yang dikenalnya bisa terlibat dalam tindakan yang nyaris merenggut martabat dan rasa amannya.
Sementara itu, pihak Polrestabes Palembang menyatakan akan melakukan penyelidikan terhadap laporan tersebut. Langkah awal yang akan diambil yakni memanggil para saksi dan pelaku yang disebutkan oleh korban, termasuk menelusuri rekaman CCTV dan jejak digital komunikasi untuk membuktikan kronologi kejadian.
Pentingnya Kesadaran dan Kewaspadaan di Kalangan Remaja
Kasus ini menjadi pengingat keras bagi para generasi muda, khususnya perempuan, untuk selalu waspada terhadap ajakan yang mencurigakan, bahkan jika berasal dari orang yang dikenal.
Baca Juga:Kala Emas Jadi Budaya Investasi, Inflasi Diam-diam Mengintai Palembang
Modus permainan atau “tantangan” saat ini sering kali digunakan sebagai kedok oleh pelaku untuk melancarkan aksi-aksi yang berpotensi melukai, mempermalukan, bahkan menghancurkan kehidupan korban.