Kisah tragis yang menimpa S (26), gadis asal Cirebon, semakin memilukan saat kronologi peristiwa dibeberkan oleh pihak kepolisian.
Setelah tiba di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang sekitar pukul 12.00 WIB, korban langsung dijemput oleh pelaku Gusti yang selama ini berkomunikasi dengannya melalui media sosial.
Dengan penuh kepercayaan dan harapan bahwa pertemuan ini akan menjadi awal dari hubungan yang lebih serius, S mengikuti ajakan Gusti untuk menuju Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang, guna mencari penginapan.
Tak ada sedikit pun kecurigaan dari korban bahwa niat baiknya akan dibalas dengan rencana keji.
Baca Juga:Diskotik Bekas Lokalisasi Kampung Baru Palembang Kembali Jadi Sarang Narkoba?
Namun, keesokan harinya, Jumat (4/4/2025), mimpi indah yang semula dibayangkan S berubah menjadi mimpi buruk.
Gusti yang berjanji akan mengajaknya berwisata ke Kota Pagar Alam, justru membawa korban ke arah yang berlawanan, yakni ke sebuah hutan sunyi di Desa Gunung Meraksa Lama.
Di tengah kesunyian hutan, S dikejutkan oleh kemunculan dua pria asing yang kemudian diketahui sebagai rekan pelaku, yakni Jon dan Rizal.
Di sinilah kengerian sesungguhnya dimulai.
Korban diturunkan secara paksa dari sepeda motor, ditodong dengan senjata tajam, lalu diikat tak berdaya.
Baca Juga:Warga Tanjung Sakti Lahat Ingin Blokade Jalan Nasional, Tolak Proyek Panas Bumi
Dalam keadaan panik dan ketakutan, barang-barang berharganya pun dirampas secara brutal, mulai dari handphone, perhiasan emas, uang tunai Rp 1,2 juta, hingga kartu ATM miliknya.
Tak hanya berhenti sampai di situ, penderitaan ST mencapai puncaknya saat ketiga pria tersebut, termasuk Gusti yang selama ini ia percaya, memperkosanya secara bergilir.
Tindakan biadab itu dilakukan tanpa rasa belas kasihan, menjadikan S sebagai korban dari pengkhianatan, kekerasan, dan pelecehan yang mengiris nurani.