Beban keuangan juga mengalami penurunan signifikan sebesar 20% menjadi Rp78,85 miliar dari sebelumnya Rp98,60 miliar dibandingkan periode tahun lalu.
“Hasilnya, SMBR mampu mengantongi laba tahun berjalan sebesar Rp129,25 miliar, angka ini meningkat 6,3% dibandingkan laba bersih di tahun 2023 yang senilai Rp121,57 miliar,” ucap Hari.
"Pencapaian ini didorong oleh strategi cost leadership melalui operational excellence, yang mencakup peningkatan performa peralatan, optimalisasi supply chain, serta efisiensi di seluruh lini operasional. Selain itu, kami juga terus mengembangkan sumber pendapatan baru dan memperkuat sinergi dengan SIG sebagai induk usaha," katanya.
Selain pertumbuhan kinerja bisnis, SMBR terus memperkuat komitmennya terhadap keberlanjutan. SMBR mencatatkan pencapaian signifikan dengan berhasil menurunkan emisi karbon menjadi 561,5 kg CO2/Ton Cement Equivalent (Cem) dari sebelumnya 577,4 kg CO2/Ton Cem pada tahun 2023.
Baca Juga:Semen Baturaja Raih Predikat Very Good ACGS 2024, Bukti Tata Kelola Unggul
Penurunan emisi ini didukung oleh peningkatan pemanfaatan bahan bakar alternatif (Alternative Fuel & Raw Material/AFR), yang mencapai 9.401 ton atau tumbuh 41% dibandingkan tahun 2023 yang sebesar 6.661 ton, serta penurunan faktor klinker total menjadi 67,2% dari sebelumnya 68,6%.
Berkat upaya tersebut, SMBR berhasil meraih PROPER Hijau Tahun 2024 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia.

Lebih dari sekadar pencapaian lingkungan, keberhasilan SMBR dalam menurunkan emisi karbon dan meningkatkan efisiensi energi juga membawa manfaat finansial bagi perusahaan.
Sebagai penerima fasilitas kredit sindikasi Sustainability-Linked Loan (SLL), SMBR mendapatkan insentif berupa potensi penurunan beban bunga pinjaman bank.
Dalam skema ini, pencapaian target keberlanjutan, seperti pengurangan emisi karbon dan peningkatan pemanfaatan energi alternatif, berkontribusi terhadap penurunan suku bunga kredit, sehingga membantu efisiensi biaya keuangan perusahaan.
Baca Juga:Semen Baturaja Dorong Transisi Energi Baru Terbarukan Melalui Pemanfaatan AFR
“Penurunan emisi karbon ini tidak lepas dari strategi SMBR dalam meningkatkan pemanfaatan bahan bakar alternatif serta menurunkan faktor klinker, yang berkontribusi signifikan terhadap efisiensi energi dan pengurangan dampak lingkungan. Upaya ini sejalan dengan komitmen SMBR dalam penerapan ESG, di mana kami terus berinovasi dalam teknologi ramah lingkungan serta mendorong penggunaan energi terbarukan untuk mendukung terciptanya industri semen yang berkelanjutan. Selain manfaat bagi lingkungan, strategi ini juga memberikan dampak positif terhadap efisiensi biaya dan penguatan struktur keuangan SMBR,” kata Hari.