Berkat upaya tersebut, SMBR berhasil meraih PROPER Hijau Tahun 2024 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia.

Lebih dari sekadar pencapaian lingkungan, keberhasilan SMBR dalam menurunkan emisi karbon dan meningkatkan efisiensi energi juga membawa manfaat finansial bagi perusahaan.
Sebagai penerima fasilitas kredit sindikasi Sustainability-Linked Loan (SLL), SMBR mendapatkan insentif berupa potensi penurunan beban bunga pinjaman bank.
Dalam skema ini, pencapaian target keberlanjutan, seperti pengurangan emisi karbon dan peningkatan pemanfaatan energi alternatif, berkontribusi terhadap penurunan suku bunga kredit, sehingga membantu efisiensi biaya keuangan perusahaan.
Baca Juga:Semen Baturaja Raih Predikat Very Good ACGS 2024, Bukti Tata Kelola Unggul
“Penurunan emisi karbon ini tidak lepas dari strategi SMBR dalam meningkatkan pemanfaatan bahan bakar alternatif serta menurunkan faktor klinker, yang berkontribusi signifikan terhadap efisiensi energi dan pengurangan dampak lingkungan. Upaya ini sejalan dengan komitmen SMBR dalam penerapan ESG, di mana kami terus berinovasi dalam teknologi ramah lingkungan serta mendorong penggunaan energi terbarukan untuk mendukung terciptanya industri semen yang berkelanjutan. Selain manfaat bagi lingkungan, strategi ini juga memberikan dampak positif terhadap efisiensi biaya dan penguatan struktur keuangan SMBR,” kata Hari.
Hari menambahkan saat ini, SMBR tengah merencanakan pembangunan fasilitas produksi bata interlock brick presisi sebagai bagian dari inovasi semen hijau. Langkah ini merupakan upaya perusahaan dalam menghadirkan produk ramah lingkungan guna mendukung pembangunan infrastruktur berkelanjutan.
“Dengan kinerja yang terus bertumbuh dan strategi bisnis yang adaptif, SMBR optimis dapat terus menciptakan nilai tambah bagi para pemegang saham dan berkontribusi pada industri semen nasional secara berkelanjutan,” tutupnya.