ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
Latin: Dzahabazh zhama'u wabtallatil 'uruqu, wa tsabatal ajru, insya Allah.
Artinya: "Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah, dan pahala telah tetap, insya Allah."
Doa-doa tersebut dapat dibaca saat berbuka puasa sebagai bentuk syukur dan pengharapan akan diterimanya amal ibadah selama berpuasa. Selain itu, momen menjelang berbuka puasa juga merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa, sehingga umat Islam dianjurkan untuk memanjatkan doa-doa kebaikan pada waktu tersebut.

Tradisi Berbuka Puasa di Sumatera Selatan
Baca Juga:Benarkah Pengusaha Haji Halim Tersangka? Kasus Korupsi Tol Baleno Terungkap
Di wilayah Sumatera Selatan, termasuk Palembang, Banyuasin, dan Ogan Ilir, tradisi berbuka puasa biasanya diwarnai dengan berbagai hidangan khas yang menggugah selera. Beberapa hidangan yang sering disajikan antara lain:
Pempek: Makanan khas Palembang yang terbuat dari ikan dan sagu, disajikan dengan kuah cuko yang khas.
Tekwan: Sup dengan bola-bola ikan dan soun, dilengkapi dengan jamur kuping dan bengkuang.
Es Kacang Merah: Minuman segar yang terbuat dari kacang merah, santan, dan sirup manis.
Laksan: Mirip dengan pempek lenjer, namun disajikan dengan kuah santan yang gurih.
Masyarakat setempat seringkali berkumpul bersama keluarga atau komunitas untuk menikmati hidangan berbuka puasa, mempererat tali silaturahmi dan kebersamaan. Selain itu, banyak masjid dan organisasi masyarakat yang mengadakan acara berbuka puasa bersama, menyediakan hidangan gratis bagi mereka yang membutuhkan atau bagi siapa saja yang ingin bergabung.
Semoga ibadah puasa kita diterima oleh Allah SWT dan kita senantiasa diberikan kekuatan serta keikhlasan dalam menjalankannya.
Baca Juga:35 Persen SD Negeri di Palembang Rusak Bikin Orang Tua Beralih ke Sekolah Swasta?