Kopi Robusta Sumsel Tembus Pasar Malaysia dan Australia: Hasil Kolaborasi OJK

OJK terus berkomitmen ikut serta dalam upaya mewujudkan kejayaan Kopi Sumatera Selatan

Tasmalinda
Senin, 20 Januari 2025 | 10:23 WIB
Kopi Robusta Sumsel Tembus Pasar Malaysia dan Australia: Hasil Kolaborasi OJK
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar [ANTARA]

Dukungan OJK dan Industri Jasa Keuangan

Dalam rangka mendukung pengembangan industri kopi, industri perbankan di Sumatera Selatan telah menyalurkan kredit/pembiayaan kepada petani/pengusaha kopi sampai dengan tahun 2024 sebanyak 8.311 rekening senilai total Rp336 miliar, dengan rincian sebagai berikut:

  1. PT BPD Sumsel Babel: 4.871 rekening senilai Rp179,7 miliar
  2. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk: 134 rekening senilai Rp10,32 miliar
  3. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk: 298 rekening senilai Rp9,2 miliar
  4. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk: 2.998 rekening senilai Rp136,04 miliar
  5. PT Bank Syariah Indonesia Tbk: 10 rekening Rp1,08 miliar

Selain memfasilitasi pembiayaan kepada petani/pengusaha Kopi, OJK juga memfasilitasi pemberian polis Asuransi Sinar Mas kepada 52 petani di Desa Lubuk Buntak Pagar Alam yang merupakan implementasi Desa Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI).

OJK berkomitmen akan terus mendukung pengembangan industri Kopi Sumatera Selatan melalui berbagai insiatif strategis bersama Sekber Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Daerah Sumatera Selatan dan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD). Bentuk inisiatif dan program strategis tersebut antara lain:

Baca Juga:Sumsel Ekspor Perdana 59,4 Ton Kopi Didukung Pembiayaan BSI dan Maybank

Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan Petani Kopi melalui Desa Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan untuk mengakses produk dan/atau layanan jasa keuangan;

  1. Skema kredit/pembiayaan khusus perkebunan kopi untuk mendukung peningkatan produktivitas lahan. Skema tersebut melibatkan ekosistem supply chain yang memungkinkan offtaker memiliki peran memitigasi risiko kredit/pembiayaan;
  2. Kajian asuransi perkebunan kopi untuk memitigasi risiko tanam dan asuransi petani melindungi individu petani dan keluarga;
  3. Pelatihan teknik penanaman dan pengolahan kopi untuk menghasilkan varietas kopi premium khas Sumatera Selatan; dan
  4. Business and product matching untuk memperluas akses pasar petani/pengusaha kopi ke negara-negara tujuan ekspor.

Selanjutnya, khusus program fasilitasi Ekspor Kopi Perdana ini, OJK bersama dengan stakeholders terkait telah menyelenggarakan rangkaian kegiatan pendampingan terintegrasi meliputi:


1. Focus Group Discussion (FGD) "Pengembangan Kopi Sumatera Selatan Melalui Penguatan Akses Keuangan dan Strategi Menuju Pasar Ekspor" pada tanggal 16 Oktober 2024;

2. Workshop "Menembus Pasar Dunia dengan Memahami Prosedur Ekspor dan Peningkatan Akses Keuangan" pada tanggal 26 November 2024;

3. Business Matching dan Penyelarasan Program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Desa EKI pada 18 Desember 2024; dan

Baca Juga:Dari Tanah Subur Sumsel, Kopi Robusta Siap Tembus Pasar Internasional

4. Kick Off Pengembangan Ekonomi Keuangan Daerah Melalui Ekosistem Pembiayaan Berkelanjutan Kopi Sumatera Selatan pada 13 Januari 2025.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini