Polusi Batu Bara Jadi Sorotan Debat Cawagub, Cik Ujang Malah Janjikan Mobil Sedot Debu

Cik Ujang menyodorkan harus adanya angkutan atau mobil penyedot debu antar kabupaten Lahat dan Muaraenim, juga dari arah sebaliknya

Tasmalinda
Selasa, 12 November 2024 | 08:17 WIB
Polusi Batu Bara Jadi Sorotan Debat Cawagub, Cik Ujang Malah Janjikan Mobil Sedot Debu
Cawagub Sumsel Cik Ujang [beritamusi]

SuaraSumsel.id - Debat kedua pemilihan kepala daerah (Pilkada) Sumatera Selatan (Sumsel) sempat memanas. Calon wakil Gubernur Cik Ujang mendapatkan pertanyaan mengenai permasalahan polusi batu bara di kabupaten Lahat, kabupaten yang pernah dipimpinnya.

Dalam jawaban solusi yang diberikan, Cik Ujang menyodorkan harus adanya angkutan atau mobil penyedot debu antar kabupaten Lahat dan Muaraenim, juga dari arah sebaliknya.

Cawagub Anita menanyakan mengenai banyak warga di sekitar area tambang batu bara terdampak polusi udara dan air. "Kondisi udara yang buruk membuat warga enggan membuka jendela rumah, sementara sumber air bersih di beberapa titik menjadi tercemar," tanya Anita dalam debat, Minggu (11/11/2024).

Anita menegaskan bahwa masalah ini tidak hanya terjadi di Lahat tetapi juga di wilayah-wilayah tambang batubara lain di Sumsel.

Baca Juga:Energi Mikrohidro PT Pertamina Mengubah Desa Terpencil di Kaki Bukit Barisan

Anita meminta Cik Ujang menjelaskan langkah-langkah konkret yang akan diambil untuk menangani masalah yang berdampak serius pada kesehatan warga.

Mengakui sebagai pengusaha pengangkutan batu bara, Cik Ujang mengungkapkan jika tambang batu bara kerap memiliki masalah. Kabupaten Lahat setidaknya memiliki 48 izin usaha pertambangan (IUP).

Saat memimpin Lahat dia meminta Dinas Lingkungan Hidup menyiapkan kendaraan penyedot debu.

"Kita menyiapkan kendaraan penyedot debu di rute Lahat-Muara Enim, Muara Enim-Lahat. Selain itu, perusahaan tambang mempekerjakan warga setempat guna membersihkan debu di jalanan dan menyiram jalan yang terkena debu," jawab Cik Ujang santai.

Cik Ujang juga menyatakan telah meminta perusahaan tambang untuk memberikan bantuan sembako kepada warga terdampak setiap dua hingga tiga bulan serta menyediakan layanan pengobatan gratis.

Baca Juga:Spesifikasi Mobil Dinas Pindad Maung yang Digunakan Pj Gubernur Elen Setiadi

Namun, Anita merasa bahwa jawaban Cik Ujang masih belum memadai.

Mantan Ketua DPRD Sumsel ini menilai langkah-langkah yang diuraikan belum memberikan solusi yang nyata atas masalah polusi yang sudah lama menghantui masyarakat Lahat dan sekitarnya.

“Masalah pencemaran sudah menjadi keluhan luas. Saya harap bapak (Cik Ujang) bisa turun langsung untuk melihat kondisi nyata di lapangan,” ucap Anita dengan tegas

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini