SuaraSumsel.id - PT Pertamina EP Zona 4 berhasil mencetak rekor produksi minyak dan gas bumi yang jauh melampaui target di sumur BNG 061, Struktur Benuang.
Sumur yang terletak di wilayah kerja PEP Zona 4 telah membuktikan potensinya yang luar biasa dengan menghasilkan produksi harian yang jauh di atas perkiraan awal. Keberhasilan ini tidak hanya menjadi kabar gembira bagi Pertamina, namun juga memberikan kontribusi signifikan bagi peningkatan produksi migas nasional.
Senior Manager SSDP Zona 4, Reza Nur Ardianto menjelaskan jika sumur BNG 061 merupakan pengeboran kedelapan dari total 14 sumur yang direncanakan pada tahun 2024 sesuai dengan Work Program and Budget (WPnB).
Selain itu juga sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2024. "Keberhasilan ini juga merupakan kelanjutan dari pencapaian pengeboran pada tahun 2022-2023 di Struktur Benuang," ujarnya.
Baca Juga:Hemat Hingga Ramah Lingkungan: Breezon R1270, Inovasi Indonesia Mendunia
Struktur Benuang yang berada di Wilayah Kerja (WK) PEP Zona 4. Sumur terletak di lokasi BNG 41T Field Adera, Desa Baturaja, Kecamatan Empat Petulai Dangku, Kabupaten Muaraenim Sumsel.
“Dengan hasil seperti ini, PEP akan terus mempercepat kegiatan pengeboran di Zona 4. Kami terus berupaya menemukan sumur-sumur baru dengan produksi tinggi untuk mendukung pencapaian target produksi nasional,” ujarnya menjelaskan.
Tes yang dilakukan pada tanggal 29 September 2024, sumur BNG 061 berhasil memproduksi 1.928 barel minyak per hari (BOPD) dan 6,46 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD), dengan kedalaman pemboran mencapai 2.381 meter.
Hasil ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan perkiraan awal yang hanya 276 BOPD dan 0,15 MMSCFD.
"Keberhasilan ini menjadi salah satu momen penting dalam sejarah pengembangan sumur di struktur ini. Pencapaian ini merupakan hasil dari pendekatan inovatif dalam penempatan titik sumur bor," ujarnya.
Baca Juga:Kemitraan Pertamina dan Masyarakat Banyuasin Wujudkan Perikanan Berkelanjutan
Dengan mengintegrasikan analisis geologi, geofisika, reservoir, dan produksi, tim berhasil memetakan area terbaik dan menembus beberapa lapisan batupasir terbaik formasi Talangakar.
Metode ini terbukti efektif dengan meningkatkan rasio keberhasilan secara signifikan hingga 443%. "Penemuan lapisan-lapisan baru juga membuka peluang untuk pengembangan lebih lanjut di masa mendatang," imbuhnya.
General Manager Zona 4, Djujuwanto menjelaskan pengembangan lapangan secara masif akan terus dilakukan, termasuk pengeboran sumur infill yang dijadwalkan berlangsung dari tahun 2024 hingga 2028.
Keberhasilan ini memperpanjang tren positif dari pengeboran sumur-sumur sebelumnya di Struktur Benuang.
“Pengeboran menghasilkan peningkatan produksi minyak di atas target seperti ini merupakan keberhasilan. Kami berharap tren positif ini terus berlanjut pada pengeboran-pengeboran selanjutnya,” ujarnya.
Djujuwanto juga menekankan jika seluruh kegiatan pengeboran harus selalu memprioritaskan aspek keselamatan.
“Keselamatan adalah yang utama untuk menjaga kelangsungan produksi yang unggul di WK Rokan Zona 4,” ujarnya.
Ia menambahkan jika PEP berkomitmen menjalankan praktik bisnis yang sejalan dengan tren investasi berkelanjutan dan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
“PEP berkomitmen terhadap Sepuluh Prinsip Universal dari United Nations Global Compact (UNGC) dalam strategi dan operasional kami sebagai bagian dari penerapan ESG,” ujarnya menjelaskan.
PEP secara konsisten menerapkan kebijakan Zero Tolerance on Bribery sebagai bagian dari tata kelola yang baik (governance) memastikan pencegahan penipuan dan suap melalui penerapan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang telah tersertifikasi ISO 37001:2016.
Pertamina EP terus mengembangkan operasi yang prudent dan berkinerja unggul, baik di dalam maupun luar negeri guna mewujudkan visinya sebagai perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang ramah lingkungan, bertanggung jawab secara sosial, serta berstandar tata kelola yang baik (Good Governance).