SuaraSumsel.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan menyebut kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Desa Suka Dana, Kecamatan Sungai Rotan, Kabupaten Muara Enim, memasuki hari ke-22.
"Pemadaman di wilayah itu masih dilakukan hingga saat ini memasuki hari ke-22. Api berhasil dipadamkan tapi masih menyisakan asap,” kata Kabid Penanganan Darurat BPBD Sumsel Sudirman, Kamis (26/9/2024).
Ia menjelaskan luas lahan yang terbakar sekitar 10 hektare dengan tipe kebakaran di permukaan vegetasi lahan yang terbakar di gambut atau hutan kebun milik masyarakat. Untuk luas lahan yang sudah dipadamkan sekitar 70 persen dan sisanya 30 persen masih berasap tipis.
"Tim akan melakukan pemadaman dan pendinginan di lokasi yang sudah dipadamkan hari ini," jelasnya.
Baca Juga:Perempuan Basemah, Penjaga Hutan Adat Sebagai Benteng Sungai Lematang
Kemudian, Satgas juga melakukan pemadaman di Desa Suka Maju, Kecamatan Sungai Rotan, kobaran api di lokasi ini hampir mengarah ke permukiman warga.
"Pemadaman lanjutan hari ke-8 (kemarin) juga dilakukan di Suka Maju karena api kembali menyala dan mengarah ke permukiman warga. Luas lahan hutan dan gambut yang terbakar mencapai 2 hektare. Api dinyatakan sudah padam," ujarnya.
Sudirman mengatakan pihaknya belum mengetahui penyebab dan pemilik lahan yang terbakar di lokasi itu. Dalam pemadaman jalur udara di Sungai Rotan, helikopter melakukan 25 kali water bombing di wilayah itu.
Selain itu, pemadaman lanjutan juga dilakukan di Desa Putak Kecamatan Gelumbang, Muara Enim yang terbakar sejak Senin (23/9/2024). Luas lahan terbakar mencapai 6 hektare, hari ini merupakan pemadaman hari ke-4.
"Pemadaman lanjutan dilakukan karena masih ada asap di beberapa titik pada lahan gambut dan hutan semak belukar yang belum diketahui penyebab dan pemilik lahannya," ujarnya.
Baca Juga:BPBD Sumsel Laporkan 1.098 Titik Panas dalam 2 Pekan, Ancam Kesehatan
Sudirman mengatakan personel yang turun ke lapangan disebut terkendala sumber air dan tak ada sinyal seluler untuk melakukan komunikasi. Sehingga membuat lahan tersebut sulit dipadamkan karena personel harus membawa tandon ke lokasi karhutla.
“Upaya pemadaman jalur udara dilakukan dengan 2 helikopter water bombing. Dari 2 kali sorti yang dilakukan, kedua helikopter itu melakukan 88 kali water bombing,” kata dia. (ANTARA)