Ada 44 Kios Pasar 16 Ilir Palembang Dirusak, Dagangan Dijarah, Siapa Dalangnya?

Tak semua lapak milik pedagang di Gedung Pasar 16 Ilir yang dirusak, beberapa bahkan di antaranya kini masih berdagang

Tasmalinda
Minggu, 08 September 2024 | 15:51 WIB
Ada 44 Kios Pasar 16 Ilir Palembang Dirusak, Dagangan Dijarah, Siapa Dalangnya?
Pengrusakan pasar 16 Palembang [dok istimenwa]

SuaraSumsel.id - Terdapat sekitar 44 kios milik pedagang yang dirusak dan dagangan yang hilang alias dijarah. Hal ini diungkap Tim Kuasa Hukum pedagang dan pemilik kios yang tergabung dalam P3SRS Pasar 16 Ilir Palembang, Eddy Siswanto.

Berdasarkan CCTV yang ada di lokasi merekam aksi pengerusakan itu diduga terjadi Minggu (8/9/2024) sekitar pukul 01.00 WIB, yang diduga dilakukan sekitar 10 orang pria.

“Jatanras Polda Sumsel sudah melakukan Olah TKP,” ucapnya

Selain itu, fasilitas umum yang ada di Gedung Pasar 16 Ilir seperti WC umum dan kelistrikan turut dirusak.

Baca Juga:Pornografi, Keluarga, dan Sekolah Jadi Akar Masalah di Balik Pembunuhan Brutal Siswi SMP

“Listrik diputus, WC dirusak sepertinya dilakukan biar pedagang tidak bisa berdagang lagi,” tegas Eddy.

Melansir sumselupdate.com-jaringan Suara.com, tak semua lapak milik pedagang di Gedung Pasar 16 Ilir yang dirusak, beberapa bahkan di antaranya kini masih berdagang.

“Kemungkinan mereka sudah bayar DP ke BCR untuk lapak baru,” ungkapnya.
Eddy menduga aksi pengerusakan dan dagangan yang hilang ini diduga oleh oknum pihak pengelola Gedung Pasar 16 Ilir.

Eddy mengatakan, sehari sebelumnya Kepala Pemasaran BCR itu melakukan sosialisasi dan mengimbau para pedagang untuk mau direlokasi ke TPS di bawah Jembatan Ampera Palembang.

“Tapi kalau mau berdagang di TPS mereka (pedagang) diminta untuk membayar DP 20 persen dari harga kios,” ucap Eddy.

Baca Juga:Kasus Pembunuhan Siswi SMP Palembang: Keluarga Pelaku Minta Anaknya Dibina di Panti

PT BCR membantah tudingan di balik pengrusakan lapak Pasar 16 Ilir.

Direktur Utama PT BCR, Satria Arif Rahmat melalui Kuasa Hukum PT BCR Suharyono membantah dugaan mendalangi pencurian dan perusakan barang milik mitra mereka.

“Mengobrak-abrik, mencuri itu tidak ada kami lakukan, kami tidak ada kepentingan untuk itu,” kata Suharyono, Minggu (8/9/2024).

PT BCR hanya punya kepentingan untuk meminta pedagang pindah dari gedung ke tempat penampungan sementara yang disediakan di bawah Jembatan Amperaa, tanpa melakukan perusakan sebagai paksaan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini