Di ibu kota provinsi Sumsel ini, ESP dan PDIP telah melekat lebih dari dua periode kepemimpinan wali kota Palembang. ESP menjabat sebagai Wali Kota Palembang dalam kurun waktu selama tahun 2003-2013.
Namun bukan hanya di rentang waktu ini, ESP adalah birokrat bergelar sarjana Teknik Sipil Universitas Sriwijaya (Unsri) dengan sejumlah pengalaman jabatan.
Merilis sejumlah sumber, pria kelahiran 20 Januari 1957 setidaknya pernah menjabat sebagai Kasubdit Bina Manfaat dan Pengairan Pedesaan Dinas PU Pengairan I Sumsel selama setahun, lalu selama tiga tahun, ia menjabat sebagai kepala dinas PU Pemkot Palembang.
Selama hampir 2 tahun juga menjadi Kadis Kimpraswil Palembang dan selama setahun ia adalah Kadis Tata Kota Palembang.
Baca Juga:Petahana Panca-Ardhani Lawan Kotak Kosong di Pilkada Ogan Ilir 2024
Sejumlah perubahan di kota Palembang tercatat sebagai prestasinya, seperti penataan kawasan pasar 16 ilir, kawasan Benteng Kuto Besak (BKB).
ESP Pernah Gagal di Pilgub Sumsel
Setelah berpengalaman selama dua periode sekaligus sejumlah jabatan birokrat, ESP pun meniti karir politik nan lebih luas.
ESP maju pada Pemilihan Umum (Pilgub) Sumsel 2013. Pada pemilihan ini, diikuti oleh empat pasang cagub dan cawagub. Mereka diantaranya Alex Noerdin-Ishak Mekki yang diusung Partai Demokrat, Golkar dan PBB.
ESP dipasangkan dengan calon wakil gubernur Anisa Juwita Tatung yang diusung PDIP dan PKPB. Pasangan lainnya ialah Herman Deru dan Maphilinda yang didukung Partai Gerindra, PPP dan Hanura dan pasangan keempat ialah Iskandar Hasan yang berpasangan dengan Hafisz Tohir yang diusung PKS, PAN dan PBR.
Baca Juga:Ancam Pakai Senpira Security PT Lonsum, Trio Pencuri Sawit Berhasil Dilumpuhkan
Dalam Pilgub kali ini, Alex Noerdin dan Ishak Mekki dinyatakan sebagai pemenang meski Mahkamah Konstitusi (MK) sempat memutuskan pemilihan suara ulang di 5 wilayah karena terbukti adanya pemanfaatan kewenangan APBD. MK mengadili perkara ini atas gugatan dari pasangan ESP dan Herman Deru.