Kembalinya Eddy Santana ke Pangkuan PDIP demi Pilgub Sumsel 2024

Betapa namanya diperbincangkan karena berhasil kantongi tiket dukungan sebagai calon gubernur (cagub) dari partai yang pernah membersamainya, PDIP.

Tasmalinda
Kamis, 29 Agustus 2024 | 08:20 WIB
Kembalinya Eddy Santana ke Pangkuan PDIP demi Pilgub Sumsel 2024
Calon Gubernur Sumsel, Eddy Santana Putra dalam orasinya di deklarasi, Selasa (29/8/2024)

ESP Pernah Gagal di Pilgub Sumsel

Setelah berpengalaman selama dua periode sekaligus sejumlah jabatan birokrat, ESP pun meniti karir politik nan lebih luas.

ESP maju pada Pemilihan Umum (Pilgub) Sumsel 2013. Pada pemilihan ini, diikuti oleh empat pasang cagub dan cawagub. Mereka diantaranya Alex Noerdin-Ishak Mekki yang diusung Partai Demokrat, Golkar dan PBB.

ESP dipasangkan dengan calon wakil gubernur Anisa Juwita Tatung yang diusung PDIP dan PKPB. Pasangan lainnya ialah Herman Deru dan Maphilinda yang didukung Partai Gerindra, PPP dan Hanura dan pasangan keempat ialah Iskandar Hasan yang berpasangan dengan Hafisz Tohir yang diusung PKS, PAN dan PBR.

Baca Juga:Petahana Panca-Ardhani Lawan Kotak Kosong di Pilkada Ogan Ilir 2024

Dalam Pilgub kali ini, Alex Noerdin dan Ishak Mekki dinyatakan sebagai pemenang meski Mahkamah Konstitusi (MK) sempat memutuskan pemilihan suara ulang di 5 wilayah karena terbukti adanya pemanfaatan kewenangan APBD. MK mengadili perkara ini atas gugatan dari pasangan ESP dan Herman Deru.

Meski pernah menjadi Ketua DPD PDIP Sumsel, pada Pilgub 2018 nama ESP tak dimunculkan PDIP. Pada Pilgub tersebut, PDIP lebih percaya diri memajukan Giri Ramanda Kiemas yang merupakan keponakan dari Ketum Megawati Soekarnoputri.

Giri dipasangkan sebagai calon wakil gubernur bersama dengan Dodi Reza yang merupakan anak mantan Gubernur Alex Noerdin.

Saat Pilgub ini, PDIP tidak pula beruntung. Pilgub 2018 kembali diikuti oleh 4 pasangan, yang kemudian dimenangkan oleh Herman Deru yang berpasangan dengan Mawardi Yahya. Tidak sampai setahun dari Pilgub, ESP menyatakan diri keluar dari partai yang pernah dipimpin dan membesarkan namanya tersebut.

Dia lebih memilih bergabung ke partai besutan Prabowo Subianto, Partai Gerindra. Di partai ini, ia pun berhasil meraih kursi DPR RI dapil Sumsel 2 dan kemudian duduk di komisi 5 yang juga fokus pada infrastruktur.

Baca Juga:Ancam Pakai Senpira Security PT Lonsum, Trio Pencuri Sawit Berhasil Dilumpuhkan

Keinginan maju pada Pilgub Sumsel 2024 memang kerap disampaikan ESP. Di partai Gerindra pun ia sudah mendeklarasikan diri sebagai bakal cagub. Namun Prabowo lebih memilih Mawardi Yahya yang sebelumnya tokoh partai Golkar Sumsel tapi dipercaya sebagai Ketua Pemenangan Prabowo - Gibran pada Pilpres 2024.

 ESP Janjikan Berantas Pendidikan Transaksional dan Hilirisasi

Dalam orasi politik di tengah kader, simpatisan dan pengurus PDIP Sumsel, ESP mengungkapkan jika ia punya keinginan besar membawa ERA baru bagi Sumsel.

ERA yang merupakan akronim nama Eddy Santana dan Riezky Aprilia, Ia mengungkapkan jika pasangan ini merupakan pasangan cagub yang paling pas. Punya pengalaman di dua komisi yakni komisi 4 dan 5 DPR RI, pasangan ini klaim memahami persoalan mengenai hulu dan hilir pembangunan daerah.

“Soal infrastruktur, saya (berpengalaman) di komisi 5, dan Riezky di komisi 4. Pelayanan kesehatan, prioritas kesejahteraan rakyat. Banyak yang mengadu kepada saya, saya anggap dendam, kalau aku jadi gubernur berantas pendidikan transaksional. Ado yang mengadu mau masuk sekolah bayar Rp12 juta-Rp15 juta, ado anak yang dak pacak sekolah karena dak biso bayar Rp12juta-Rp15 juta,” ucap ESP 

Sedangkan di hilirisasi, ESP mengungkapkan jika Sumsel memiliki sumber daya alam yang kaya, namun tidak muncul upaya hilirisasi yang meningkat dari tahun ke tahun. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak