SuaraSumsel.id - Kota Palembang yang merupakan ibu kota provinsi diprediksi menjadi tempat pertarungan sengit dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatera Selatan (Sumsel). Pertarungan diprediksi bakal sengit antara pasangan Herman Deru-Cik Ujang (HDCU) dengan Mawardi Yahya-Anita Noeringhati (Matahati).
Hal ini disampaikan pengamat politik Palembang, Kemas Khoirul Mukhlis melansir sumselupdate.com-jaringan Suara.com. Adapun yang menjadi pemicunya ialah ibukota provinsi ini memiliki jumlah pemilih terbanyak.
“Data survei terakhir untuk Top of Mind antara kedua pasangan ini selisih tak sampai sepuluh persen. HDCU saat ini masih unggul namun sangat mungkin dapat dikejar Matahati,” ujarnya.
“Yang disayangkan, calon lain seperti Heri Amalindo hasil survei masih di bawah 5 persen. Sulit untuk mengejar HDCU maupun Matahati, kecuali ada hal luar biasa terjadi. Padahal Heri Amalindo sudah lebih dulu bergerak,” ujar Kemas Khoirul Mukhlis menjelaskan.
Baca Juga:Kemarau 2024 di Sumsel Tidak Separah 2023, Ini Alasannya
Mantan Ketua KPU Palembang memprediksi, HDCU dan Matahati sekarang tengah gencar bersosialisasi dan konsolidasi setiap hari tanpa henti.
“Polanya hampir sama walau gaya komunikasi antara Herman Deru dengan Mawardi Yahya berbeda. Hanya sedikit ada power Matahati karena selalu didampingi Syahrial Oesman sebagai panglima pemenangan. Sedikit banyak ini berpengaruh,” ujarnya.
Mukhlis juga berharap Pilgub setidaknya diikuti 3 pasang calon.
“Semakin banyak kandidat pasti lebih bagus. Masyarakat memiliki pilihan alternatif. Dan ini bagus untuk meningkatkan partisipasi pemilih,” ucapnya menyakinkan.
Baca Juga:Penandatanganan Komitmen BUMN, BUMD, dan Swasta Siap Majukan Budaya Palembang