Kilang Pertamina Plaju Bangun Taman Keanekaragaman Hayati Pertama di Indonesia

Taman Keanekaragaman Hayati ini pun yang pertama di Indonesia.

Tasmalinda
Selasa, 02 Juli 2024 | 19:13 WIB
Kilang Pertamina Plaju Bangun Taman Keanekaragaman Hayati Pertama di Indonesia
Proses penanaman tanaman di kawasan taman keanekaragaman hayati di JSC Palembang [dok]

Adapun metode penanaman yakni dengan sistem gundukan yg menyesuaikan dengan tinggi genangan dan pasang surut genangan.

Spesies pohon ditanam dengan tetap menggunakan pupuk, dan untuk tahap awal, pupuk berasal dari kompos blok yg bahan bahannya dari alami sehingga aman bagi lingkungan.

Untuk sistem pengelolaan dan perawatan, akan dikelola secara multi pihak terutama Pertamina, DLHP dan pengelola JSC sampai dengan masa kerjasama 5 tahun, dan akan dilembagakan dengan SK dari Pj Gubernur. Jika prospeknya bagus, lahan pengembangan ini akan diperluas hingga total 20 Ha.

Lokasi ini ditetapkan, terutama karena bukan tanah kawasan yang dilindungi. Ditambah, lokasi rawa menjadi tantangan tersendiri untuk dikelola dan merupakan Taman Keanekaragaman Hayati pertama di Indonesia di lokasi rawa yang pembangunannya dari nol (tidak ada tanaman sebelumnya).

Baca Juga:Syarat Baru Bikin SIM di Sumsel: Wajib JKN Aktif! Berlaku Mulai 1 Juli - 30 September

Diharapkan nantinya taman kehati ini bisa jadi wahana pelestarian sumberdaya alam hayati, konservasi hayati, tempat kegiatan penelitian serta rekreasi.

Tanaman pada umumnya berumur 4-5 tahun sudah mampu beradaptasi dan tumbuh sendiri, namun dukungan pemeliharaan tanaman masih tetap diperlukan, dengan intensitas yang semakin berkurang seiring dengan semakin bertambahnya umur tanaman.

Taman Rawa Pertama di Indonesia dengan 30 Spesies Pohon Terancam Punah

Di taman ini nantinya akan ditanam total 55 spesies pohon langka, yang terdiri dari 30 spesies tanaman utama yang terancam punah, dan 25 spesies tanaman pendukung. Beberapa di antaranya, sudah terancam punah dengan status rawan, kritis, genting, dan rendah perhatian. Misalnya, pohon Geronggang (Cratoxylum Arborescens), Meranti (Shorea), Tembesu (Fragea Fragrans), Belangeran (Shorea Balangeran), dan Ramin (Gonystylus Bancanus).

Taman tersebut merupakan tempat konservasi Flora langka berbasis tanah rawa di sekitar kompleks Jakabaring Sport Center Palembang, sehingga menjadikannya sebagai taman Rawa untuk pelestarian keanekaragaman hayati pertama di Indonesia.

Baca Juga:Waspada Modus Baru! Pelaku Pelecehan Seksual Mengaku Sebagai Polisi

Taman Keanekaragaman Hayati, yang selanjutnya disebut Taman Kehati adalah suatu kawasan pencadangan sumber daya alam hayati lokal di luar kawasan hutan yang mempunyai fungsi konservasi in-situ dan/atau ex-situ.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini