Hari Tasyrik: Berikut Makna, Amalan, Serta Keutamaannya

Berikut pengertian, amalan sekaligus keutamaan hari tasyrik Idul Adha.

Tasmalinda
Senin, 17 Juni 2024 | 18:33 WIB
Hari Tasyrik: Berikut Makna, Amalan, Serta Keutamaannya
Ilustrasi pengertian hari tasyrik. (Unsplash/Simon Infanger)

SuaraSumsel.id - Saat Idul Adha, umat muslim akan ditemui hari tasyrik. Pada hari tasyrik terdapat sejumlah amalan dan larangan yang perlu diketahui umat muslim.

Lalu apakah hari tasyrik tersebut? Berikut pengertian, amalan sekaligus keutamaannya.

Pengertian hari tasyrik

Hari Tasyrik merupakan tiga hari setelah Hari Raya Idul Adha, tepatnya pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah dalam kalender Islam. Hari-hari ini memiliki makna dan keistimewaan tersendiri bagi umat muslim.

Baca Juga:Panduan Lengkap Membaca Takbir Idul Adha: Dari Malam Arafah Hingga Hari Raya

Pengertian Hari Tasyrik

Kata "Tasyrik" berasal dari bahasa Arab "sharraqa" yang berarti "dijemur di bawah sinar matahari" atau "mengeringkan sesuatu".

Sejumlah pendapat menyebutkan asal-usul istilah tasyrik, salah satunya adalah dikaitkan dengan kebiasaan mengeringkan daging kurban di bawah sinar matahari selama hari tasyrik.

Amalan di Hari Tasyrik

Hari Tasyrik merupakan waktu yang dianjurkan untuk melakukan beberapa amalan, yaitu:

Baca Juga:Dari Alot Jadi Empuk: Panduan Olah Daging Kambing agar Bebas Bau Prengus

  1. Melaksanakan shalat tambahan dan takbir (mengucapkan "Allahu Akbar").
  2. Tidak berpuasa selama Hari Tasyrik.
  3. Menyantap dan membagikan daging kurban.
  4. Melakukan doa dan zikir.
  5. Mengunjungi keluarga dan kerabat.
  6. Meningkatkan amal saleh.

Larangan di Hari Tasyrik

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini