SuaraSumsel.id - PT Kilang Pertamina Internasional di Plaju Sumatera Selatan (Sumsel) makin kreatif dalam mengkolaborasikan pentahelix steakholder, terutama bagi UMKM di ring I operasional agar naik kelas.
Hal ini terwujud dalam kompetisi 3rd Small Medium Enterprise Empowerment Competition (SMEEC) dan Social & Technology Innovation for Community Challenge (SOTECH), yang telah digelar dalam beberapa bulan terakhir.
Senior Manager Operation & Manufacturing (SMOM) Ali Mudasir mengapresiasikan SMEEC dan SOTECH yang menjadi inisiatif kilang Pertamina Plaju.
"Jika untuk seperti (SMEEC dan SOTECH) memang baru di kita (Kilang Pertamina Plaju) yang nantinya bisa juga ditiru oleh kilang-kilang lain," ujarnya saat hadir dalam pengumuman sekaligus pemberian penghargaan SMEEC dan SOTECH di Palembang Indah Mall, Minggu (2/6/2024).
Baca Juga:Breezon MC-32: Inovasi Kilang Pertamina Plaju untuk AC Ramah Lingkungan
Ia mengungkapkan Kilang Pertamina Plaju mendukung penuh kreativitas dan inovasi mahasiswa agar pelaku UMKM naik kelas, sekaligus mengembangkan potensi pemberdayaan masyarakat di sekitar perusahaan.
“Kompetisi ini merupakan yang pertama kali ada di Indonesia, dengan mengonsepkan karya tulis berbentuk penelitian yang mengacu pada program TJSL Kilang Pertamina Plaju. Lewat kompetisi ini kami ingin merangkul berbagai kalangan untuk bersama-sama mewujudkan kontribusi positif bagi lingkungan dan masyarakat lewat beragam inovasi yang dapat diimplementasikan dalam bidang sosial dan teknologi” ujarnya menjelaskan.
Dengan semangat inovasi dan keberlanjutan melalui kegiatan SMEEC & Sotech, tidak hanya memberikan kesempatan bagi para peserta untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka tetapi juga membuka jalan bagi peningkatan perekonomian yang lebih luas serta berkelanjutan di seluruh Indonesia.
Ari juga mengharapkan nantinya konsep bisnis sekaligus inovasi mesin akan terus dikembangkan baik bagi UMKM sekaligus kegiatan operasional kilang.
"Yang ini bisa masuk ke industri manufakturing sekaligus menunjang operasional. Namun mudan-mudahan akan terus dikembangkan dalam kebutuhan masyarakat, terutama UMKM," ujarnya sembari memuji kreativitas mahasiswa yang makin berkembang memecahkan permasalahan teknologi yang dihadapi masyarakat UMKM.
Baca Juga:UMKM Binaan Pertamina Mejeng di Sriwijaya Expo 2024, Tawarkan Kuliner hingga Perlengkapan Mahar
"Dengan ekonomi masyarakat makin baik, industri kilang pertamina kian baik. Luar biasa kreatifitasnya, semua permasalahan sebenarnya ada solusi dan mahasiswa kreatif menggali (solusi) tersebut," ucap Ali.
Kepala Dinas Perindustrian Sumsel Neng Muhaibah menambahkan pihaknya mengapresiasi Kilang Pertamina Plaju yang secara konsisten menyelenggarakan kegiatan pembinaan UMKM dan mewadahi inovasi mahasiswa dari seluruh Indonesia.
"Kegiatan yang memasuki tahun ketiga ini diharapkan bisa dipertahankan tahun-tahun berikutnya dengan kualitas yang lebih baik dan menjangkau peserta lebih luas," ucapnya.
Area Manager Communication, Relations & CSR RU III Plaju Siti Rachmi Indahsari menjelaskan sangat penting dalam mengkolaborasi sekaligus mengakselerasikan pentahelix steakholder perusahaan.
"Upaya akselerasi ini sebagai tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat terutama UMKM. Pengembangan UMKM yang melibatkan mahasiswa, sebagai perwakilan dari Universitas/Kampus," ujarnya.
Baik SMEEC dan SOTECH yang pelaksanaannya tahun ini dilaksanakan EO Yayasan Antara Djaya Indonesia menjadi upaya melibatkan mahasiswa dengan pengetahuannya guna membuat konsep bisnis terbaik bagi UMKM-UMKM yang berada di ring I operasional Kilang Pertamina Planju.
"Untuk SMECC selama dua tahun ini, kami fokus melibatkan mahasiswa dari Sumsel. Sedangkan di tahun ketiga ini, kami melibatkan mahasiswa dari Sumatera bagian selatan," terang Rachmi.
Sebagai entitas bisnis, berupaya mengembangkan UMKM baik dari sisi produk, teknologi, produksi, kualitas kemasan, sekaligus jangkauan pemasaran yang kian beralih ke pasar digital.
"Ada 8 UMKM dan 8 kelompok yang lulus seleksi di SMEEC, sedangkan SOTECH ada 5 program CSR dengan 10 tim. Hari ini kita umumkan yang terbaik dari seluruh katagori. Penghargaan sendiri menjadi apresiasi atas kerja kolaborasi steakholder tersebut," ucap Rachmi.
SOTECH sendiri telah menghasilkan 5 kegiatan riset sosial dalam mengembangan masyarakat keberlanjutan sekaligus terciptanya 5 inovasi peralatan tepat guna.
Rachmi menegaskan kegiatan kompetisi menjadikan UMKM pun naik kelas berdasarkan pembinaan dari intelektual milenial dari seluruh universitas Indonesia.
"Ujung-ujungnya ini untuk ekonomi masyarakat ring I kilang Pertamina Plaju. Dengan ekonomi masyarakat / UMKM kian membaik kita menyakini operasional perusahaan pun akan lancar dan terjaga," ucapnya.
Mengenal SMEEC dan SOTECH
SMEEC sendiri merupakan ajang kompetisi pendampingan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) binaan Kilang Pertamina Plaju. Pesertanya adalah mahasiswa dari berbagai kampus di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel).
Dimulai sejak akhir 2023 lalu, SMEEC diminati sebanyak 118 tim dari 17 kampus di berbagai kampus di Sumbagsel, dan mengerucut menjadi 8 kelompok di tahap final. Peserta mengikuti tahapan seleksi infografis (19-27 Desember 2023), seleksi presentasi online (Januari 2024), pendampingan (Januari-Mei 2024), hingga tahapan presentasi final pada akhir Mei 2024 lalu.
Peningkatan penjualan produk UMKM sampai >80% dari penjualan sebelumnya. Efisiensi proses produksi dengan inovasi alat (tercipta 4 alat bantu produksi), dengan penambahan diversifikasi produk, peningkatan kualitas kemasan produk, hingga peningkatan jangkauan pemasaran dari pasar konvensional ke pasar digital.
SOTECH adalah kompetisi inovasi sosial dan teknologi untuk optimalisasi pemberdayaan masyarakat dengan peserta dari mahasiswa dari berbagai kampus se Indonesia. Para peserta SOTECH ditantang untuk memberikan inovasi kreatif dalam memecahkan masalah dan menemukan peluang baru dalam program CSR/TJSL yang dijalankan Kilang Pertamina Plaju.
Pendaftar awal sebanyak 181 kelompok dari 57 instansi di Indonesia (Universitas, sekolah dan pemerintahan). Tahapan SOTECH dimulai sejak Maret 2023 dengan Initial Presentation, seleksi infografis, penelitian & pembuatan prototype (27 Maret-25 April 2024), dan Final Presentation (27 April).
Kelima program tersebut yakni Patra Academy dan Patra Siaga, Musiparian & ERCC, Proklim dan Plaju Berdaya, Belida Musi Lestari dan Pertanian dan Perikanan Terintegrasi (Mina Padi).
Lewat gelaran SOTECH, terlaksana 5 (lima) kegiatan riset sosial untuk pengembangan masyarakat berkelanjutan, serta tercipta juga 5 inovasi peralatan tepat guna.
Kompetisi SOTECH dibagi menjadi dua kategori, sosial dan teknologi. Juara 1 SOTECH kategori Sosial dimenangkan tim Tunas Muda dari IPB, sementara Juara 1 SOTECH kategori Teknologi (Icedeep Team) dari Universitas Diponegoro.
Kemudian Juara 2 SOTECH Sosial (Canggala Team) dari Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, Juara 2 SOTECH Teknologi (SGLC Team) dari Universitas Gajah Mada (UGM) DI Yogyakarta.
Juara 3 SOTECH kategori Sosial (Owl Team) dari Unsri, Juara 3 Sotech Teknologi (Tim Bismillah Jaya) dari Universitas Jenderal Soedirman di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Sedangkan pemenang Small Medium Enterprise Empowerment Competition (SMEEC) yakni Juara 1 Promax UMKM (Universitas Sriwijaya), Juara 2 Smeeja UMKM (Universitas Sriwijaya), dan Juara 3 4Grow (UIN Raden Fatah Palembang dan Universitas Sriwijaya).
Kontribusi Capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Program kompetisi bisnis serta inovasi ini (SMEEC dan SOTECH), yang dilakukan oleh Kilang Pertamina Plaju selaras dengan berbasis beberapa poin Sustainable Development Goals (SDGs).
Beberapa poin SDGs yang dicapai dalam 3rd SMEEC yaitu, poin pertama Tanpa Kemiskinan. Lewat program ini perusahaan mampu melakukan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan UMKM melalui pendampingan yang dilakukan oleh peserta SMEEC mampu mengembangkan usaha dan meningkatkan pendapatan.
Lalu, poin keempat yakni Pendidikan Berkualitas yang memberikan akses pendidikan berkualitas kepada peserta UMKM, meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam mengelola bisnis secara efektif.
Selanjutnya, poin kedelapan yakni Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Ajang SMEEC mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menciptakan peluang kerja yang layak bagi masyarakat sekitar, serta membantu UMKM untuk tumbuh dan berkembang.
Selain itu, 3rd SMEEC dan SOTECH juga bersesuaian dengan aspek Environmental, Social & Goverment (ESG). Ini karena ajang dihelat sejak 2021 lalu telah memenuhi kriteria bagi keberlanjutan lingkungan hingga pemberdayaan masyarakat sekitar dengan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada UMKM dan membantu mereka meningkatkan keterampilan dan daya saing.
Sementara itu, dari sisi Governance (Tata Kelola) adanya penerapan praktik tata kelola usaha yang dilakukan oleh UMKM Mitra Binaan mematuhi regulasi dan standar industri yang berlaku seperti sertifikat halal hingga izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan terhadap usaha mereka.