Breezon MC-32: Inovasi Kilang Pertamina Plaju untuk AC Ramah Lingkungan

hadirnya Breezon MC-32 menjadi upaya Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara mampu untuk memproduksi refrigeran substitusi R32 nan lebih kompetitif.

Tasmalinda
Minggu, 26 Mei 2024 | 20:37 WIB
Breezon MC-32: Inovasi Kilang Pertamina Plaju untuk AC Ramah Lingkungan
Breezon MC-32 yang dihasilan Kilang Pertamina Plaju

SuaraSumsel.id - Kilang Pertamina Plaju mengenalkan Breezon MC-32. Salah satu produk andalan ini berhasil menyasar pasar industri dalam negeri sebagai produk refrigeran nan ramah lingkungan.

Selain itu, juga telah dipasok ke Pertamina EP Cepu, di Blora, Jawa Tengah. Kilang Pertamina Plaju telah melakukan lifting (pengiriman) Breezon MC-32 sebanyak 10 ton menggunakan truk tangki bridger, pada Sabtu (25/5/2024).

Area Manager Communication, Relations & CSR PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit III Plaju, Siti Rachmi Indahsari mengatakan produk Breezon MC-32 ini diluncurkan sejak 7 Desember 2020.

“Breezon MC-32 merupakan pengembangan dari produk yang terdahulu yaitu Musicool MC-22 melalui semangat untuk menciptakan produk yang unggul serta ramah lingkungan Breezon MC-32 hadir sebagai upaya nyata Kilang Pertamina Plaju Plaju berkontribusi mengembangkan produk refrigeran baru dalam menyikapi perkembangan industri refrigeran,” ujar Rachmi menjelaskan.

Baca Juga:Banjir Bandang OKU Telan 3 Korban Jiwa, 2 Orang Lainnya Masih Dicari

Breezon MC-32, adalah produk refrigeran non-CFC (Chloro Fluoro Carbon) yang digunakan guna mengoperasikan Air Conditioner (AC). Produk general berbahan hidrokarbon yang aman, ramah lingkungan sekaligus hemat energi.

Pada Peraturan Menteri Perindustrian nomor 41/M-IND/PER/5/2014 dan beberapa peraturan lainnya, produk CFC, Hydrochlorofluorocarbon (HCFC) dan Hydrofluorocarbon (HFC) merupakan Bahan Perusak Ozon (BPO) yang menyebabkan fenomena efek Gas Rumah Kaca (GRK) yang kemudian dilarang penggunaannya di bidang perindustrian.

Sejak tahun 2015 melalui Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 41/M-IND/PER/5/2014 pemerintah Indonesia telah melarang penggunaan Freon R22 pada mesin AC dan dipertegas melalui UU no.16/2016 tentang Pengesahan Paris Agreement yang mengatur pengurangan R-22 sebanyak 10% dan pelarangan import AC berisi R-22.

"Menjawab tantangan itu, Pertamina melalui Kilang Plaju pun memproduksi produk substitisi, yakni Breezon MC-32 yang memiliki Indeks Global Warming Potential (GWP) yang sangat rendah, sehingga membuat konsumsi energi dapat dihemat hingga 30 persen. Selain itu, produk ini tidak menyebabkan kerusakan ozon atau zero ozon depletion potential," ujarnya.

Produk pengganti freon ini memiliki beberapa keunggulan, di antaranya hemat energi dan dapat menurunkan konsumsi penggunaan listrik.

Baca Juga:Sopir Bus Study Tour SDN 1 Harisan Jaya Masih Kabur Setelah Kecelakaan Maut

Selain itu produk yang ramah lingkungan juga memiliki penggunaan volume refrigeran hanya 30 persen dibandingkan refrigeran sintetik.

Uji Coba di Lingkungan Setempat

Kilang Pertamina Plaju pun mengajak stakeholders menjaga kelestarian lingkungan dengan produk Breezon MC-32 yang juga diproduksi di Kilang Polypropylene. 

Uji coba produk refrigeran ramah lingkungan telah dilakukan berbagai kantor instansi di kecamatan Plaju sebagai ring 1 perusahaan, seperti kantor kecamatan, kantor lurah, kantor polsek, koramil, puskesmas maupun fasilitas umum seperti masjid dan mushola.

"Penggunaan Breezon MC-32 pun kompatibel dengan berbagai merk Air Conditioner (AC). Melalui hal itu, Kilang Pertamina Plaju telah menerapkan Creating Shared Value (CSV) yang sejalan dengan strategi dan daya saing bisnis perusahaan," ucap Rahmi

Diproduksi Sejak 2020

Produk ini ditargetkan menyasar pangsa pasar premium user atau pengguna sistem teknologi pendingin baru berbasis R32 yang peduli lingkungan, seperti konsumen residensial yang mayoritas menggunakan Air Conditioning (AC) berjenis split, serta cocok untuk bahan makan maupun industri kimia.

Rachmi menambahkan hadirnya Breezon MC-32 menjadi upaya Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara mampu untuk memproduksi refrigeran substitusi R32 nan lebih kompetitif.

“Sehingga inisiatif ini dapat berpotensi mengurangi ketergantungan impor pada produk refrigeran sintetik,” katanya dalam keterangan pers yang diterima Suara.com

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini