Pembiayaan UMKM di Sumsel Tembus Rp39,75 Triliun dengan Kredit Macet Menurun

OJK mencatat, sebanyak 1.373 UMKM dari 17 kabupaten/kota di Sumatera Selatan telah mengikuti pelatihan UMKM naik kelas.

Tasmalinda
Minggu, 26 Mei 2024 | 23:05 WIB
Pembiayaan UMKM di Sumsel Tembus Rp39,75 Triliun dengan Kredit Macet Menurun
Ilustrasi UMKM. Kredit UMKM di Sumsel tembus Rp39,75 Triliun dengan kredit bermasalah menurun (Freepik)

SuaraSumsel.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan penyaluran kredit unit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Sumsel mencapai  Rp39,75 triliun di kuartal I 2024. Jumlah itu atau mencapai proporsi 23,95 persen terhadap total penyaluran kredit perbankan di provinsi tersebut.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam acara “Harvesting Gernas BBI-BWI 2024 Provinsi Sumsel” di Palembang menjelaskan sektor perbankan terus berupaya mendukung penyaluran kredit atau pembiayaan kepada UMKM guna memenuhi target Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) sebesar 30 persen di tahun 2024.

“Kredit bermasalah atau NPL dari UMKM menunjukkan perbaikan menjadi 4,14 persen atau turun dari 4,26 persen pada periode sebelumnya,” ujarnya.

Pada Desember 2023, sebanyak lebih dari 2,5 juta UMKM di Sumsel berkontribusi terhadap 60 persen produk domestik regional bruto (PDRB) di provinsi tersebut. Jumlah UMKM menyerap sebesar 70 persen tenaga kerja.

Baca Juga:Fakta Mengejutkan Dibalik Kematian Siswa SMP OKU yang Hanyut Terbawa Arus

Mahendra menekankan pentingnya motor-motor penggerak pertumbuhan ekonomi dari dalam negeri mengingat situasi ekonomi global dan faktor geopolitik saat ini masih diliputi ketidakpastian. Menurutnya, upaya menjaga pertumbuhan konsumsi masyarakat dapat dilakukan dengan meningkatkan investasi yang menunjang sektor jasa termasuk di dalamnya yang paling penting yaitu sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

OJK juga akan terus memfokuskan diri memetakan potensi ekonomi daerah dan khususnya mendorong sektor industri terkait yang menjadi motor pertumbuhan ekonomi nasional. Apabila tidak ada langkah terkoordinasi untuk memobilisasi motor pertumbuhan perekonomian dari dalam negeri, menurut dia, maka akan sulit bagi Indonesia mencapai pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih tinggi dari negara-negara lain.

“Kami berharap dan juga yakin sinergi kolaborasi yang baik ini dapat kita kembangkan dan perkuat di tahun-tahun mendatang sehingga pertumbuhan perekonomian di seluruh daerah di Indonesia,” kata Mahendra.

OJK juga turut berfokus pada pemberdayaan UMKM dan industri pariwisata melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia (Gernas BBI-BBWI). Pada 24-28 Mei 2024, acara puncak program nasional itu diselenggarakan di Sumatera Selatan, bekerja sama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) setempat.

OJK mencatat, sebanyak 1.373 UMKM dari 17 kabupaten/kota di Sumatera Selatan telah mengikuti pelatihan UMKM naik kelas.

Baca Juga:Detik-detik Truk Tabrak Sepeda Motor di Palembang, Ibu dan Anak Tewas

Secara nasional, terdapat lebih dari 150 ribu UMKM yang telah melakukan onboarding ke platform e-commerce.

OJK juga terus memberikan dukungan berkelanjutan kepada UMKM dan sektor pariwisata di Indonesia melalui berbagai inisiatif, termasuk memfasilitasi akses ke pembiayaan bagi UMKM serta mendorong UMKM untuk mengadopsi teknologi digital untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan operasi bisnis mereka. [ANTARA[

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini