SuaraSumsel.id - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan (KPw BI Provinsi Sumsel) bersama sembilan perbankan di Kota Palembang mengadakan layanan kas keliling terpadu pada tanggal 3 - 4 April 2024 di Halaman DPRD Sumatera Selatan.
Kegiatan ini menandai penutupan rangkaian kegiatan SERAMBI 2024 Provinsi Sumatera Selatan. SERAMBI merupakan rangkaian kegiatan layanan penukaran uang yang ditujukan guna memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap uang kartal dalam pecahan yang sesuai, tepat waktu, dan dalam kondisi layak edar pada momen Bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriyah.
Perbankan juga telah membuka layanan penukaran uang di 145 titik sehingga masyarakat kota Palembang bisa mendapatkan Uang Pecahan Kecil (UPK) dengan mudah.
Kegiatan Kas Keliling Terpadu ini disambut dengan antusias oleh masyarakat dengan pelayanan mencapai lebih dari 1.000 antrian per harinya.
Baca Juga:BI: Sumsel Berpotensi Jadi Pusat Ekonomi Sekaligus Keuangan Syariah
Masyarakat lebih memilih pecahan Rupiah berupa Rp1.000,-, Rp2.000,-, Rp5.000,-, Rp10.000,- dan Rp20.000.
“Antusiasme masyarakat Sumatera Selatan terhadap penukaran uang Rupiah sangat tinggi, hal ini terlihat dari jumlah kuota 1.000 orang telah terpenuhi. Bahkan, BI Sumsel telah menambah kuota penukaran untuk hari ini," ungkap Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Selatan, Ricky dalam keterangan persnya.
Ia pun menjelaskan jika program SERAMBI 2024 ini bertujuan untuk memastikan kebutuhan uang kartal di masyarakat wilayah Sumatera Selatan guna terpenuhi baik secara jumlah nominal, pecahan yang sesuai, tepat waktu dan dalam kondisi yang layak edar terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H.
Ricky menyampaikan jika masyarakat yang dapat menukarkan uangnya adalah masyarakat yang sebelumnya telah melakukan pendaftaran di aplikasi PINTAR, aplikasi yang diciptakan oleh Bank Indonesia supaya masyarakat dapat menukarkan uangnya dengan aman dan nyaman.
BI Sumsel juga telah menyiapkan kebutuhan Uang Kartal untuk Masyarakat Sumatera Selatan sebesar Rp5,3 triliun.
Baca Juga:Pemprov Sumsel Bantu UMKM Go Internasional dengan Sertifikasi Halal Gratis
Jumlah ini naik sebesar 12 persen dibanding tahun lalu dimana realisasi kebutuhan masyarakat wilayah Sumatera Selatan dalam menghadapi lebaran 2023 sebesar Rp 4,7 Triliun.
Geliat penukaran uang ini menandakan jika pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan masih tumbuh kuat, karena salah satu indikator pertumbuhan ekonomi adalah peningkatnya permintaan uang kartal di masyarakat.
BI Sumsel terus mendorong agar masyarakat semakin mencintai dan menghargai rupiah melalui kampanye Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah.
“Penukaran uang secara resmi melalui BI dan Perbankan ini juga merupakan salah satu kampanye Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah, karena kita juga dapat meminimalisir peredaran uang palsu,” jelas Ricky.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan likuiditas di masyarakat dalam menghadapi Hari Raya Idul Fitri 1445 H bentuk layanan penukaran uang tidak hanya dilaksanakan di halaman kantor DPRD Sumatera Selatan.
Selama bulan Ramadan, BI Sumsel melalui kegiatan SERAMBI 2024 telah memberikan layanan penukaran uang di beberapa titik lokasi keramaian yaitu di pasar tradisional, pusat perbelanjaan modern (mall), rest area tol, stasiun kereta api, Bandara Sultan Badaruddin 2 dan LRT Palembang Icon.
Selain itu layanan Kas Keliling juga dibuka di Darmaga Jukung kuto Besak untuk memberikan layanan kepada masyarakat yang akan mudik melalui transportasi air.
Bank Indonesia Sumsel juga melaksanakan kegiatan Susur Sungai Musi yang berkolaborasi dengan TNI AL Palembang untuk menjangkau daerah yang terisolir yang berada di pesisir sungai Musi.
Dalam kegiatan Sungai Musi bulan ini kegiatan dilaksanakan di Desa Sungai Baung, Jalur 20 dan Muara Padang.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Selatan turut berterima kasih atas dukungan instasi terkait dan antusias masyarakat sehingga rangkaian kegiatan SERAMBI 2024 dapat berjalan aman serta lancar.
Bank Indonesia juga mengajak masyarakat untuk dapat membelanjakan uang Rupiahnya secara bijak, berbelanja sesuai dengan kebutuhan bukan keinginan terutama pada momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri 1445 H.
Masyarakat dihimbau untuk senantiasa mengenali ciri-ciri keaslian Rupiah dan merawat uang Rupiah sebagai bentuk warga negara yang Cinta akan Rupiah.
Masyarakat juga dihimbau agar bangga terhadap rupiah karena Rupiah merupakan satu-satunya alat pembayaran yang sah di Wilayah NKRI dan sekaligus sebagai symbol keadulatan Negara. Sedangkan dalam rangka mendorong aktivitas perekonomian masyarakat juga harus Paham dalam bertransaksi, berbelanja dan berhemat.