SuaraSumsel.id - Pesta demokrasi yang berlangsung setiap lima tahunan hendaknya tidak menyebabkan perpecahan dan kegaduhan. Namun tampaknya tidak dengan dua warga di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) ini.
Keduanya berseteru mengenai Pemilihan Presiden (Pilpres) terutama pada pasangan calon atau paslon yang diunggulkan. Debat yang berujung ajakan adu jontos tersebut kemudian viral di media sosial warga Palembang.
Perdebatan ini mulai dari kedua warga tersebut menggunakan bahasa dengan logat Palembang nan kental berbicara mengenai Pilpres.
Salah satu awalnya mengungkapkan jika lawannya tersebut memiliki kebebasan memilih paslon baik Prabowo, Anies Baswedan maupun Ganjar Pranowo.
Baca Juga:BRI Bakal Bantu PJ Gubernur Sumsel Tekan Inflasi, Stunting dan Kemiskinan Ekstrim
"Aku idak jatuhke Prabowo idak, kau nak coblos Prabowo, coblos Prabowo, kau nak coblos Anies (Aku tidak bermaksud menjatuhkan Prabowo, jika ingin coblos Prabowo ya silakah, jika mau coblos Anies juga tak apa-apa)," ujar salah satu diantara mereka.
Namun pernyataan tersebut disambut dengan pernyataan lebih kasar yang mengaitkan dengan profesi. Diketahui jika salah saatu yang berdebat tersebut ialah penjual es cream.
"Awak jualan es, sekolah politik idak, jual es, cak-cak ngomong gagasan (Kamu itu hanya penjual es, dan tidak sekolah politik, sudah menjual es saja, tak perlu berbicara mengenai gagasan)," ujar lawannya.
Setelah mendapatkan hinaan tersebut, lawannya tersebut terselurut emosi.
Dia pun langsung mengajak yang bersangkutan untuk adu jotos. "Yo sudah begoco be kito, begoco, siapo yang menang, tanggung (Ya sudah lebih baik saling pukul saja, adu jotos, siapa yang akan menang, sudah kepalang berkelahi)," ujar lawan lainnya.
Baca Juga:Mahasiswi Asal Sumsel Menghilang Sebelum Wisuda, Diduga Korban Penculikan
Obrolan perkelahiran orang Palembang ini pun kemudian viral di media sosial yang berujung ajakan dari warganet agar berpolitik damai.
"buat kawan2 semua hati2 be masa pilpress ini kalo dukung itu kito tunjuke hal2 positif paslon kito jgn saling hujat jatuhke fitnah kito ghibah be besak duso nyo apo lagi fitnah mereka 3 paslon itu yang dapet pahala dr wong2 yang ghibah sm fitnah nyo," ujar netizen yang meminta agar tidak menjadi warga negara yang bikin malu.
"Malu-maluin,"ujarnya kemudian.