SuaraSumsel.id - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengingatkan pengelolaan teman bus Trans Musi Palembang yang dikelola PT Trans Musi Palembang Jaya (TMPJ) terkesan mubazir. Bus ini menghabiskan dana miliaran rupiah setiap tahunnya.
Karena itu, Kemenhub memberikan warning perusahaan lantaran load faktor sangat rendah, hingga memberikan waktu hingga 2024.
Direktur Angkutan Jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Suharto mengatakan, pihak pengelola diharapkan mencari acar lebih diminati.
“Kami minta Dirut Teman Bus di Palembang untuk mencari demand (peminat) karena subsidi kita juga terkuras habis,” katanya.
Baca Juga:Anggota Polri di Sumsel Dilarang Berpolitik, Keluarga Boleh tapi...
Kemenhub meminta PT TMPJ memetakan kembali rute-rute yang dilalui oleh Teman Bus yang memiliki potensi tinggi.
Dirut PT TMPJ Anthony Rais mengatakan, load faktor rendah lantaran rute awal berubah. Dimana Teman Bus tak lagi melalui jalur LRT.
“Sebenarnya tempat strategis sebelum ada LRT misalnya dari Alang-alang Lebar (ALL) – Ampera, tapi sekarang tidak memungkinkan karena ada LRT jadi kita melintas di rute baru, sedangkan rute baru load faktor-nya rendah,” katanya.
Melansir sumselupdate.com-jaringan Suara.com, untuk efisiensi subsidi maka pihaknya melakukan pemberhentian kerja karyawan dan mengurangi jumlah bus yang beroperasi.
“Ada 16 driver dan karyawan 5 orang kita berhentikan, dan bus dikurangi menjadi 49 unit sedangkan sebelumnya 66 unit,” katanya.
Baca Juga:Detik-Detik Kecelakaan Maut di Tol Palindra Sumsel, Caleg PPP Tewas Mengenaskan
Teman Bus melayani rute yang tidak dilalui LRT, seperti Alang-alang Lebar (AAL) – Dempo, AAL – Talang Jambe, Sako – Palembang Icon, Palembang Icon – Pusri.