SuaraSumsel.id - Sumatera Selatan (Sumsel) bersiap menghadapi musim hujan. Karena itu, PLN Unit Induk Distribusi Sumatera Selatan Jambi dan Bengkulu (UID S2JB) melakukan sejumlah tahapan siaga.
Manajer Distribusi PLN UID S2JB, Frans Handoko mengatakan bahwa PLN telah melakukan tindakan preventif selain beberapa tindakan corrective lainnya seperti penjadwalan pemeliharaan guna meminimalisir gangguan teknis di lapangan.
"Bahkan optimalisasi tim PDKB (Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan) dengan tim yang tersertifikasi telah dikerahkan agar pemeliharaan dapat berjalan tanpa padam," ujarnya Kamis (23/11/2023).
Dalam keterangan persnya kepada Suara.com, dijabarkan jika musim penghujan berpotensi menghasilkan cuaca ekstrim.
Baca Juga:Pengakuan Mantan Dirut Bank Sumsel Babel Asfan Fikri Diperiksa Kasus Manipulasi RUPSLB
Selain itu, seringkali terjadi pohon tumbang atau atap seng atau baliho yang diterbangkan angin kencang mengakibatkan kerusakan pada beberapa fasilitas publik.
"Jaringan listrik PLN juga tak luput dari gangguan yang diakibatkan oleh batang pohon atau atap seng yang menimpa kabel dan menyebabkan listrik padam," ucapnya menjabarkan.
Dilansir dari laman Stasiun Klimatologi Sumatera Selatan, bahwa Wilayah Sumatera Selatan masih pada periode peralihan musim kemarau ke musim hujan, dimana curah hujan yang turun pada dasarian II November diprakirakan masih dalam kategori rendah hingga menengah.
Masyarakat diharapkan terus waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang timbul selama periode ini, seperti hujan disertai angin kencang.
PLN Unit Induk Distribusi Sumatera Selatan Jambi dan Bengkulu (UID S2JB) mensiagakan seluruh personil lapangan dan peralatan pendukung untuk mengatasi gangguan jaringan listrik dengan cepat sehingga dampak padam yang dirasakan masyarakat dapat diminimalisir secara maksimal.
Baca Juga:AMSI Sumsel dan Bawaslu Ajak Publik Awasi Pelanggaran Pemilu 2024
Setidaknya sebanyak 52 titik lokasi telah dilakukan pemeliharaan teknis secara PDKB dalam bulan ini.
Gelar peralatan juga rutin dilakukan guna memastikan kelengkapan peralatan sehingga memunjang pekerjaan berjalan lancar dan optimal hingga memaksimalkan sarana komunikasi seperti WAG untuk berkomunikasi dengan stakeholder kunci.
"Untuk diketahu bahwa PLN juga tidak pernah ingin terjadi padam, karena tidak ada penyaluran listrik yang berarti energi listrik juga tidak terjual" ungkap Frans.
Manager Komunikasi & TJSL PLN UID S2JB, Iwan Arissetyadhi mengatakan bahwa sarana komunikasi pada saat ini sangat mudah diakses, gerbang informasi sudah sangat terbuka lebar. Kemudahan mencari informasi lewat media sosial, media massa bahkan aplikasi sudah tersedia.
"Kami memiliki layanan pelanggan dalam genggaman alias in hand yang tersedia 24 jam, 7 hari dalam seminggu. Masyarakat dapat melaporkan apabila terjadi gangguan atau membutuhkan layanan PLN lainnya melalui Contact Center PLN 123 dan juga melalui Aplikasi PLN Mobile", jelasnya.
Iwan menambahkan, bahwa masyarakat juga dapat membantu percepatan pemulihan apabila terjadi gangguan listrik dengan menginformasikan gangguan yang dialami melalui layanan Contact Center 123 atau melalui menu pengaduan pada aplikasi PLN Mobile.
"Selain itu, masyarakat juga dapat melaporkan jika melihat kondisi yang berpotensi mengganggu jaringan listrik, misal: pohon atau baliho yang miring ke arah jaringan listrik, atau tiang listrik yang miring, melalui Contact Center PLN 123, Aplikasi PLN Mobile atau langsung menghubungi unit PLN terdekat", imbuh Iwan.