SuaraSumsel.id - Penyelidikan kasus dugaan korupsi kasus pasar Cinde, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) dinilai lebih maju. Pihak kejaksaan Tinggi Sumsel mengungkapkan bakal segera menetapkan tersangka pada mangkraknya pembangunan pasar Cinde Palembang ini.
Kajati Sumsel Sarjono Turin mengatakan untuk perkara pasar Cinde yang dulunya masih penyelidikan sekarang sudah penyidikan
“Namun penyidikan tersebut masih terbagi dua penyidikan umum dan penyidikan khusus,” ungkap Kajati saat pres rilis di gedung Kejati Sumsel, Senin (30/10/2023)
Pihaknya selangkah lagi bakal menetapkan tersangka.
Baca Juga:Kunker Jokowi ke Sumsel, Jalan Tol Palindra Indralaya Ditutup 12 Jam Besok
“Kasus ini melibatkan pihak swasta dan pihak Pemerintah Daerah, apakah itu Kota atau Provinsi nanti kita lihat siapa yang bertanggung jawab dikasus ini,” tegas Kajati
Diketahui selama dimulainya penyidikan oleh Kejati Sumsel terhadap kasus mangkraknya Pasar Cinde Palembang, setidaknya sudah puluhan saksi yang telah diperiksa oleh tim penyidik Kajati Sumsel.
Kasus pasar yang berada di pusat kota Palembang ini berasal dari inisiatif mengubah pasar ini menjadi lebih modern dan maju.
Hal ini dilakukan karena kota Palembang pada saat itu akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Sayangnya pembangunan pasar Cinde ini mangkrak.
Pembangunan ini juga sempat ditolak oleh penggiat arsitektur karena menilai bangunan pasar ini seharusnya masuk dalam katagori cagar budaya yang hendaknya dilestarikan.
Baca Juga:3.382 Personel Polri dan TNI Diturunkan Dalam Pengamanan Kunker Jokowi di Sumsel
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan akhirnya mengakhiri kontrak pembangunan Pasar Cinde dengan PT Magna Beatum Aldiron Plaza Cinde. Proyek pembangunan Aldiron Plaza Pasar Cinde (APC) dengan anggaran mencapai Rp 330 miliar dimulai pada Juni 2018.
Hingga saat ini, polemik seputar kelanjutan pembangunan Aldiron Plaza masih berlanjut dan belum ada kepastian dari kontraktor pelaksana terkait rencana pengembangan proyek ini.
