SuaraSumsel.id - Saat matahari makin meninggi, menjelang akhir pekan, jemari tangan Yuni Rachmawati makin aktif mengoperasionalkan ponselnya sebagai alat kerja. Siang ini, ia harus menyelesaikan liputan sekaligus menyerahkan tulisannya ke meja redaksi.
Sebagai seorang jurnalis muda, ia selalu memanfaatkan aplikasi di ponselnya dalam bekerja kekinian selain laptop.
Yuni tengah berada di kabupaten Musi Banyuasin guna meliput sengketa lahan yang menahun di sana. Kebutuhan akan komunikasi dan berdigital dilakukan dengan praktis dengan perangkat ponsel smartphone.
Dengan provider IM3 yang ia dipilih sejak di bangku sekolah menengah atas, dirasa Yuni telah jawaban kebutuhan kerja berdigital.
Baca Juga:Sumsel 3 Kali Batal Tuan Rumah Piala Dunia, Publik Makin Geram Akan Asap Karhutla
Tujuh tahun menggunakan provider tersebut, Yuni mengungkapkan banyak alasan yang membuatnya ‘setia’ sebagai pengguna dari bagian produk Indosat tersebut. Tidak hanya IM3, Yuni juga menggunakan provider 3 (Tri Indonesia) pada satu ponsel smartphone yang sama.
Diakui Yuni, pengalamannya menggunakan IM3 dan 3 bersamaan memberikan banyak keuntungan pada profesinya saat ini. Dia mengingat betul, bagaimana saat menjadi pelajar, provider ini menolong berkebutuhan digital dalam menyelesaikan tugas sekolah sekaligus menyalurkan hobi menulisnya di media sosial.
“Kalau diingat-ingat saat itu, 2016, seperti aku dan teman-teman (pelajar) lebih banyak pakai IM3 dan 3, lebih ringan di kantong kami,” ujarnya menceritakan awal ia menggunakan produk yang kekinian makin akrab di genggaman gen Z.
Saat sekolah, Yuni mengungkapkan dengan semakin banyak tugas sekolah, ia membutuhkan kuota yang lebih banyak guna berselayar di dunia maya di gawai miliknya.
“Ini provider yang bersahabat dengan uang jajan pelajar, ada voucher ketengan yang tidak ada di provider lain. Voucher pecahan ini, sangat terjangkau, mulai dari Rp 2 ribu dengan isi 1 giga, sedangkan Rp 5 giga dengan harga Rp 5 ribu,” ujar Yuni bercerita mengenang bagaimana ia mencari bahan tulisan dan bermain media sosial dengan menggunakan kuota yang sangat hemat tersebut.
Baca Juga:Respon PSSI Sumsel Atas Laga Timnas Kontra Brunei Darussalam Terancam Batal di Palembang
Dia mengungkapkan kekinian layanan bagi pelanggannya makin inovatif dengan pilihan paket happy tri, paket always on yang bisa dipilih baik per hari, per minggu atau per bulan.
Dengan hasil penelitian yang menyebutkan jika gen Z menghabiskan 7 jam perhari menggunakan ponsel pintarnya, maka diakui Yuni, beberapa teman yang ia kenal di lembaga pers mahasiswa (LPM), sering memanfaatkan IM3 dan promo Indosat lainnya dengan sesama pengguna lainnya. Apalagi jika ada teman yang sudah membentuk geng obrolan di aplikasi-aplikasi yang membahas hobi-hobi mereka.
“Apalagi juga promo gratis nelpon juga masih ada, rata-rata teman di kampus juga banyak pakai indosat. Lebih seru lagi, jika ada event, seperti waktu itu ada Mbak Nana (Najwa Shihab), itu seru banget,” aku Yuni.
“Saat pandemi juga sangat membantu, ada paket-paket menggunakan aplikasi zoom, jadi tidak khawatir jika mau kuliah daring di mana pun, atau ngobrol tugas, film korea, film dan lainnya di group bestie kita itu lho,” sambung dia.
Meski tengah berada di perbatasan kabupaten Musi Banyuasin dan Banyuasin, Yuni juga mengandalkan jaringan IM3 yang jernih dengan kualitasnya sama seperti di kota Palembang.
“Kemarin sempat pakai google map, pakai sinyal juga bagus. Mendukung kerja liputan meski tidak di kota, atau berada di kabupaten,” sambung alumni UIN Raden Fatah Palembang ini.
Pengalaman sebagai pelanggan IM3 juga disampaikan Riri Septiani. Ibu dua anak ini menceritakan jika sejak kuliah, ia juga sebagai pelanggan IM3. Kekinian meski sudah berumah tangga dan punya kewajiban mendampingi kebutuhan pendidikan anak-anak, ia tetap mengandalkan produk Indosat.
“Sejak awal pekan ini, Pemerintah menerapkan sekolah daring untuk sekolah dasar. Sebagian pembelajaran mengandalkan aplikasi zoom, whatsApp orang tua, YouTube, dan lainnya. Semuanya itu dilakukan di ponsel orang tua dan anak,” aku Riri.
Punya dua anak yang duduk di sekolah dasar, Riri mengungkapkan terus beradaptasi dengan pembelajaran digital, sekaligus penggunaan ponsel pintar. Meski ia pun masih harus mengurus usaha kuliner kecil-kecilan yang dioperasionalkan di rumah, pilihan provider yang murah sekaligus punya banyak paket promo pilihan, membuatnya memilih produk indosat, IM3.
Dia mengungkapkan, saat pembelajaran daring, anak-anak juga menyesuaikan dengan modul yang dibuat makin digital. Persoalannya muncul ketika tugas sekolah tersebut diberikan saat ia tidak berada di rumah, namun anak-anak harus mengerjakan dengan batas waktu diberikan guruya.
“Saat itu, butuh provider yang kuotanya cukup, sinyal kuat bisa diakses saat di jalan, saat belanja dan saat harus menjual dagangan. Itu biar tak repot, ya masih pertahankan IM3,” aku warga Perumnas Sako Palembang.
Pilihan menggunakan IM3 diceritakan Putri Andini, mahasiswi Universitas Sriwijaya (Unsri). Dia mengaku sempat mengganti beberapa provider sejak sekolah menengah pertama sampai kuliah saat ini.
Adanya event di kotanya, ia memutuskan kembali ke IM3. Ia tertarik dengan layanan kuota sekaligus even edukasi literasi digital yang diselenggarakan Indosat.
“IM3 Indosat sekarang berbeda, vibes gen z makin terasa, banyak event, banyak promo. Akhirnya kembali pakai Indosat, karena waktu acara itu beli nomor baru, kok makin hemat dibandingkan kompetitornya. Sebagai pembanding saja, jika di IM3 itu 1-3 giga bisa Rp13.000, tapi yang lain bisa sampai Rp37.000. Jauh banget, itu pula yang buat menjadikan nomor IM3 sebagai nomor utama sekarang,” akunya.
Tidak jauh beda dibandingkan Putri, Nyala, seorang pelajar di SMA Negeri 3 Palembang juga suka dengan edukasi literasi digital yang digelar Indosat.
“Itu ikut nonton konser sekaligus ada tenan edukasi, dan malamnya juga ada Mbak Najwa, saya jadi terpikir bagaimana pemberitaan hoaks itu membahayakan. Dengan penyampaian versi anak muda dan publik figur yang cerdas, saya semakin sadar memilah dan membagikan link pemberitaan. Bahayanya itu ternyata besar ya ka,” ujarnya mengungkapkan bahaya berita hoaks.
Upaya literasi digital yang menjadi bagian dari Corporate Social Responsibility atau CSR, dirasakan sangat tepat. Kalangan anak muda sampai dengan milenial dan gen Z di Palembang tergolong besar, upaya literasi digital sebagai upaya makin mencerdaskan informasi yang beredar di publik.
Apalagi surveinya memprakirakan 40 persen dari kalangan Gen Z masih berada dalam kategori digital nan rendah.
Saat tampil menjadi bintang tamu di event Indosat, Generasi Happy Festival, Najwa Shihab mengungkapkan era digital sebenarnya menyuguhkan segudang tantangan sekaligus kesempatan.
Munculnya informasi yang salah atau dikenal hoaks sampai cyberbullying, menjadi peluang gen Z berkarya semakin kreatif.
Gen Z hendaknya bisa mengembangkan diri dalam ekosistem digital tersebut. Anak-anak Gen Z hendaknya bisa membuktikan diri mampu beradaptasi dengan kemajuan digital, sehingga suara anak muda terdengar oleh generasi kekinian. Sehingga generasi Z tidak hanya berbahagia, namun tetap bisa berkarya.
Kota Palembang pada tahun ini akan kembali dipilih dalam event yang serupa yang pernah digelar Indosat Ooredoo Hutchison dengan brand Tri tahun lalu.
Sebagai kota dengan jumlah gen Z cukup besar di Pulau Sumatera, Palembang menjadi bidikan program CSR literasi digital yang menjadi inisiatif Indosat
Pada Semester 1 tahun ini, Indosat Ooredo Hutchison (Indosat atau IOH mengungkapkan pertumbuhan 100 juta total pelanggan berkualitas atau naik 3, 8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kapasitas sinyal pun telah mampu melayani 90% penduduk Sumatera Selatan. Indosat pun optimis akan dapat menumbuhkan jumlah penggunanya.
Pada Semester 1 2023 Indosat Ooredo Hutchison (Indosat atau IOH) memiliki 100 juta total pelanggan berkualitas secara nasional atau naik 3.8% dibandingkan tahun sebelumnya.
Dengan jangkauan jaringan yang mampu melayani 90% penduduk Sumatera Selatan, Indosat optimis dapat terus meningkatkan jumlah penggunanya melalui brand IM3 dan Tri.
Pertumbuhan pengguna IM3 dan Tri di wilayah Palembang terus bertambah sebesar 20% sejak awal tahun 2023 hingga akhir September. Pelajar dan mahasiswa merupakan pasar terbesar dari seluruh pelanggan Indosat yg ada di Sumsel, dengan total pangsa pasar di kisaran 30%.
Melalui brand IM3 dan Tri, akan mendekatkan diri dengan generasi muda seperti pelajar dan mahasiswa, melalui dukungan konektivitas dan pengalaman digital yang tidak terbatas serta menyediakan berbagai penawaran menarik seperti paket Freedom Internet dari IM3 dan paket Perdana Happy dari Tri.
Selain itu, IM3 dan Tri seluruh pelanggan dapat melihat ragam penawaran menarik laiinya pada aplikasi MyIM3 dan BIMA + yang dapat diunduh dan diakses melalui device masing-masing.
Selain itu, Indosat juga menghadirkan akses untuk belajar dengan mudah dengan menyediakan Paket Edu dengan akses ke platform pembelajaran online eDX, Business Academy, dan Fluent Word.
Selain dengan penawaran menarik, Indosat menghadirkan sejumlah rangkaian kegiatan dari dua brand, yakni Collabonation dari IM3 dan Generasi Happy dari Tri yang terdiri dari event kolaborasi lintas generasi bagi para kreator lintas platform dalam membuat karya unik, positif, dan out of the box.
Selain itu, Indosat menghadirkan pula kegiatan school dan campus visit untuk mengedukasi pentingnya literasi digital, self skills development, creative content creation dan entertainment bagi Gen Z khususnya untuk pelajar dan kalangan mahasiswa.
Tulisan ini untuk mengikuti lomba tulisan jurnalistik yang digelar Indosat, dengan masa peride 2023.