3. Sejarah dikaitkan dengan putri yang cantik jelita
Adapun sejak kapan perahu bidar dilaksanakan di Palembang juga dikaitkan dengan legenda putri nan cantik jelita, Dayang Merindu.
Legendanya Dayang Merindu ini, ialah putri yang cantik namun sedang kebingungan menentukan seorang raja yang akan menemani hidupnya. Dayang Merindu diperebutkan dua laki-laki tampan nan juga berkekuatan fisik yang kuat.
Itu kenapa saat memperebutkan Dayang Merindu, dua pangeran ini menggelar lomba ketangkasan yakni lomba bidar. Legenda ini pun melekat di masyarakat asli Palembang sebagai bagian cerita rakyat turun temurun.
Baca Juga:Lengkap! Berikut Nama-Nama Bawaslu Kota dan Kabupaten Se-Sumsel yang Dilantik Hari Ini
4. Membutuhkan satu pohon utuh membuat perahu bidar
Masyarakat Palembang mengenal bidar sebagai jenis kapal yang punya nilai sejarah, termasuk eksistensi sosial. Pemiliki perahu bidar biasanya pelaut, atau nelayan dengan ekonomi menengah ke atas.
Karena memiliki perahu bidar setidaknya membutuhkan modal yang besar. Dibutuhkan satu pohon utuh saat membuat perahu bidar dengan standar kualitas bidar nan baik.
Inilah empat keunikan perahu bidar Palembang. Perahu khas Palembang yang berbeda deengan jenis perahu dragon.
Baca Juga:Bukan Pejabat Pemkot, Kanwil Kemenkumham Sumsel Dicalonkan PJ Wali Kota Palembang
